2 Fakta Baru Kasus Kematian Ibu dan Anak di Subang, Bukti CCTV hingga Bekas Tanah di Tubuh Amalia
Terdapat dua fakta baru tentang kasus kematian ibu dan anak di Suban, mulai dari bukti CCTV hingga bekas tanah di tubuh korban.
TRIBUNPALU.COM - Perkambangan kasus kematian ibu dan anak di Subang hingga kini terus diikuti masyarakat Indonesia.
Banyak pihak penasaran siapa pelaku yang tega merampas nyawa Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (24).
Hari ini, memasuki hari ke-14 sejak kasus itu mencuat di media.
Namun tanda-tanda ditangkapnya pelaku belum juga terlihat.
Kini ada dua fakta baru terkait kasus tersebut.
Rupanya di rumah Yosef, atau lokasi penemuan jasad Tuti dan Amalia, tak ada CCTV.
Dari hasil penelusuran pemilik akun Youtube Heri Susanto, CCTV justru berada 300 meter dari rumah Yosef.
CCTV terpasang di sebuah bengkel jok.
Baca juga: Yosef dan Istri Muda Kembali Diperiksa, Ini Kata Kapolres Terkait Kasus Kematian Amalia Subang
"CCTV ini berada sekitar 300 meter dari TKP," kata Heri Susanto dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtubenya.
Kamera CCTV tersebut juga hanya mengarah ke arah sebaliknya dari rumah Yosef.
"Data yang ini diambil untuk memberi informasi, cuman mungkin dapat dibayangkan TKP 300 meter,
sementara CCTV di sini jadi mungkin informasi yang didapat diperkirakan mobilisasi orang dari jalur jalan Cagak ke Tegal Herang,
Saya yakin untuk kejadiannya seperti apa CCTV ini tidak bisa merekam kejadian di TKP," kata Heri.
Sementara CCTV kedua ada jauh dari lokasi kejadi penemuan jasad Tuti dan Amalia.
CCTV tersebut berada di sebuah pabrik.
Selain itu, CCTV juga mengarah ke dalam, bukan ke jalan.
"lokasi kejadian ada, jalan menunuju segal herang, CCTV menghadapnya ke dalam," kata Heri.
Heri Susanto memastikan di rumah Yosef atau tempat penemuan jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu tak ada CCTV.
"Dipastikan di rumah tidak ada CCTV," kata Heri Susanto.
Fakta kedua, ternyata di tubuh Amalia ditemukan adanya bekas tanah
Dari sini, polisi mendapat petunjuk dugaan yang terjadi pada jenazah Amalia sebelum ditemukan ditumpuk di bagasi mobil bersama ibunya.
Dikutip dari Kompas.Com, meski telah menemukan titik terang hingga dua pekan penyelidikan, polisi belum dapat mengungkap pelaku pembunuhan.
Hingga saat ini, Kompas.com belum mendapatkan kepastian dari kepolisian. Kapolres Subang AKBP Sumarni belum memberikan respons saat dihubungi, Senin (30/8/2021).
Seperti diketahui, Tuti dan anaknya Amelia Mustika Ratu ditemukan tak bernyawa di bagasi mobil Alphard milik mereka yang terparkir di halaman rumah korban di kawasan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021).
Jenazah keduanya ditemukan oleh Yosef (55) yang merupakan suami korban Tuti.
Berdasarkan fakta yang dirangkum Kompas.com dari keterangan polisi, sehari sebelum kejadian, Yosef berada di kediaman M yang merupakan istri mudanya. Yosef kemudian pulang ke rumah korban di Ciseuti pada Rabu pagi.
Menurut pengacara Yosef, Rohman Hidayat, kliennya itu pulang lantaran hendak mengambil stik golf.
"Saat itu Beliau (Yosef) ada rencana golf," kata Rohman.
Menurut Rohman, pengakuan Yosef ini didukung dengan bukti percakapan pesan di ponsel antara Yosef dengan caddy golf sekitar pukul 06.30 WIB.
"Dia (Yosef) janjian dengan caddy golf. Dia mau pulang dulu bawa stik golf yang disimpan di rumahnya di Ciseuti. Itu juga yang disampaikan dalam BAP," ucap Rohman.
Ketika pulang, Yosef merasa curiga lantaran tak menemukan anak dan istrinya, sementara rumah dalam kondisi berantakan.
Yosef kemudian menemukan ceceran darah mulai dari kamar korban hingga ke arah mobil Toyota Alphard.
Yosef lantas menelusuri ceceran darah itu ke mobil dan kaget saat menemukan anak dan istrinya yang sudah tak bernyawa.
"Saya melihat banyak bercak darah juga terus langsung ditemukan di dalam bagasi bagian belakang mobil saya dengan kondisi tak bernyawa," kata Yosef.
Mendapati hal itu, Yosef kemudian melaporkannya ke kepolisian setempat.
Saksi dan barang bukti Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap 25 orang saksi.
Sejumlah barang bukti juga telah diamankan petugas, mulai dari papan penggilasan yang disembunyikan di rak barang-barang bekas, pisau, karpet dengan bercak darah, hingga pakaian korban.(*)
(TribunnewsBogor/TribunJabar)