KKP Papua
2 Orang Suplai Senjata KKB Papua Lewat Jalur Tikus, Ternyata Asal Amunisi dari Papua Nugini
Aparat TNI-Polri akhirnya berhasil mengungkap asal senjata dan amunisi usai menangkap dua orang penyuplai persenjataan KKB Papua.
TRIBUNPALU.COM - Aparat TNI Polri akhirnya berhasil mengungkap asal senjata dan amunisi usai menangkap dua orang penyuplai persenjataan KKB Papua.
Kedua pelaku ternyata menyelundupkan senjata dan amunisi dari Papua Nugini melalui jalur tikus.
Diketahui, dua orang berinisial AT dan DT ditetapkan sebagai tersangka penyuplai senjata api dan amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kedua tersangka ditangkap di Sentani dan Doyo Lama, Kabupaten Jayapura, pada Jumat (3/9/2021) lalu.
"AT berperan sebagai penyedia dana untuk DT.
Sementara DT berperan mencari senjata dan amunisi yang diduga dibawa ke KKB Papua," ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (6/9/2021).
Baca juga: TNI Tangkap 2 Anggota KKB Ngalum Kupel Pimpinan Lamek Taplo di Distrik Oksibil, Sita 5 Senjata Api
Baca juga: Mulai Ketakutan, KKB Papua Mendadak Memohon Berunding saat TNI Susun Strategi Pengejaran
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel '2 Orang Jadi Tersangka Penyuplai Senjata KKB, Amunisi Diduga Berasal dari Papua Nugini'
Dari pemeriksaan, tim menemukan uang senilai Rp 28 juta, tiga pucuk senjata laras panjang, enam magasin, dan 73 butir amunisi di rumah DT di daerah Genyem.
Tiga pucuk senjata ini meliputi satu pucuk senjata jenis M16 dan dua pucuk senjata jenis SS1.
"Penyidik menjerat kedua tersangka kasus penyalahgunaan senjata api dan amunisi dengan Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat No 12 Tahun 1951.
Keduanya terancam hukuman penjara seumur hidup, atau hukuman penjara maksimal 20 tahun," kata Faizal.
Faizal menduga, amunisi yang diperoleh DT berasal dari Papua Nugini (PNG).
"Diduga mereka membawa 73 butir amunisi dan tiga pucuk senjata api dari jalur tikus di perbatasan Jayapura dan Papua Nugini," ungkap Faizal.
Menurut dia, aparat keamanan sudah memantau DT selama satu bulan sebelum akhirnya menangkapnya.
Setelah diyakini DT telah memegang senjata api, penangkapan dilakukan pada Jumat sekitar pukul 10.00 WIT di Sentani, Kota Jayapura.
"Setelah diamankan, DT mengaku senjata dia kubur di dalam tanah di dekat rumahnya di Distrik Genyem," kata Faizal.
Kelebihan Senjata M16 Buatan AS yang Dipasok ke KKB Papua

Dikutip dari wikipedia.org, M16 atau dikenal sebagai Senapan kaliber 5,56 mm.
Senjata ini sebagai sebutan militer Amerika Serikat untuk senapan AR-15 yang diunakan pada perang Vietnam dan perang Teluk.
Senapan M16 mulai digunakan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk operasi perang hutan di Vietnam Selatan pada tahun 1963.
Senapan ini menjadi senapan standar AS dari Perang Vietnam pada tahun 1969.
M16 menggantikan senapan M14 dalam perang tersebut.
Tentara AS masih mempergunakan senapan M14 di Conus, Eropa, dan Korea Selatan hingga tahun 1970.
Sejak Perang Vietnam, keluarga senapan M16 telah menjadi senapan utama infanteri militer AS.
Dengan variannya (M16A1, M16A2, M16A3, dan M16A4), telah digunakan oleh hampir seratus negara.
Produksi di seluruh dunia Jumlah senjata M16-gaya sejak awal desain telah telah sekitar 8 juta, sehingga senjata api yang paling banyak diproduksi dalam kaliber nya.
Senapan M16 sedang digantikan karabin seri M4 secara bertahap di Angkatan Darat Amerika Serikat untuk digunakan pada tahun 2010.
Receiver M16 terbuat dari alumunium. Laras, bolt, dan bolt carriernya terbuat dari besi.
Popor dan pegangannya terbuat dari plastik.
Model-model awal M16 termasuk ringan, dengan berat 2,9 kg, ini jauh lebih ringan daripada senapan-senapan tahun 1950-an dan 1960-an. Dan juga lebih ringan dari AK-47 yang beratnya sekitar 5 kg.
M16A2 dan varian-varian yang lebih baru beratnya bertambah, yaitu menjadi 3,9 kg.
Model-model terbaru (M16A4) memiliki desain receiver atas "flat-top", dilengkapi dengan Picatinny mounting rail, yang membuat pemakai bisa memasang alat bidik biasa, maupun alat bidik optik seperti teleskop dan night vision.
Sedangkan SS1, senjata ini banyak digunakan oleh TNI dan POLRI.
Senapan ini diproduksi oleh PT. Pindad Bandung, berdasarkan senapan FN FNC dengan lisensi dari perusahaan senjata Fabrique Nationale (FN), Belgia.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Asal Senjata dan Amunisi KKB Papua Terungkap Setelah 2 Penyuplai Ditangkap, Pakai Jalur Tikus