Palu Hari Ini

Hampir 3 Tahun Tinggal di Huntara, Penyintas Petobo: Saya Ingin Segera Pindah ke Huntap

Tidak terasa warga korban gempa dan likuifaksi sudah hampir tiga tahun tinggal di Huntara Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.

Editor: Haqir Muhakir
handover
Fatimah (53) penyintas di Huntara Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawsi Tengah, Senin (13/9/2021) sore. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM, PALU - Tidak terasa warga korban gempa dan likuifaksi sudah hampir tiga tahun tinggal di Huntara Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawsi Tengah, Senin (13/9/2021) sore.

Suka duka telah mereka lalui selama bertahan di Huntara.

Mulai keterbatasan pasokan air bersih hingga banyaknya rusak fasilitas umum bagi para penyintas.

Mereka memilih bertahan di huntara berukuran 3,6 x 4 meter yang dibangun oleh pemerintah, dikarenakan tidak memiliki pilihan lain selain menunggu terealisasinya pembangunan huntap bagi mereka.

Hal itu diakui oleh Fatimah (53) yang telah tinggal di huntara Petobo hampir tiga tahun lamanya.

Baca juga: Jl Dr Wahidin Palu Tergenang Air Pasca Diguyur Hujan, Pengendara Kurangi Kecepatan

Baca juga: Bupati Amirudin Beri Arahan sebelum Tes SKD CPNS Banggai Dimulai Besok

Menurutnya, kini kayu penyokong huntara telah banyak rusak atau lapuk.

"Sudah banyak kayu dan papannya rusak," kata Fatimah saat ditemui TribunPalu.com.

Diperkirakan masih terdapat sekitar ratusan jiwa memilih bertahan sembari menunggu pembangunan Huntap rampung.

Fatimah yang merupakan seorang pensiunan PNS.

Sehari-harinya, dirinya hanya mengharapkan gaji pensiunan untuk memenuhi segala kebutuhannya.

Sebab, sejak setahun terakhir dirinya tidak lagi mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kota Palu.

"Sudah setahun ini saya tidak lagi mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, dulu saya mendapatkan bantuan untuk para Lanjut Usia, tapi sekarang sudah tidak," ungkapnya.

Baca juga: Wali Kota Palu Sampaikan Pendapat Akhir Renperda ABPB-P Tahun 2021

Baca juga: Pernyataan Bolehkan Saipul Jamil Tampil di TV untuk Edukasi Tidak Tepat, Komisioner KPI Meminta Maaf

Fatimah mengeluhkan lambangnya pembangunan huntap yang dijanjikan kepada para penyintas membuat dirinya harus menunggu lebih lama untuk menempati huntap.

"Saya ingin segera pindah ke Huntap, tapi katanya pembangunan belum selesai. Kalau namaku terdaftar sebagai penerima Huntap di Tondo," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved