Soroti Kabar Pegawai KPK Tak Lulus TWK Disalurkan ke BUMN, Sudjiwo Tedjo: Ada Kerja Sama
Sudjiwo Tedjo turut menyoroti kabar terkait pegawai tak lolos asesmen TWK mulai ditawari kerja di BUMN.
TRIBUNPALU.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo turut menyoroti kabar terkait pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak lolos asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) mulai ditawari kerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sudjiwo Tedjo menilai bahwa ada kerja sama antara KPK dengan pihak BUMN.
Terkait dengan kondisi ini, Sudjiwo Tedjo lantas mempertanyakan nasib direksi BUMN yang korupsi.
Hal ini diungkapkan Sudjiwo Tedjo lewat cuitan di akun Twitternya.
Baca juga: Tak Lolos TWK Kini Ditawari Kerja di BUMN, Penyidik Senior KPK: Itu Suatu Penghinaan
Baca juga: 57 Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK akan Diberhentikan Secara Terhormat pada 30 September 2021
"Bila berita ini benar bhw KPK nawarin kerja eks orang2nya ke BUMN, agak anu. Berarti KPK ada kerja sama saling tergantung dgn BUMN.. terus kalau nanti direksi BUMN itu ada yg korup gmn?" tulis Sudjiwo Tedjo.
Penjelasan Ketua KPK
KPK akan menyalurkan beberapa pegawai yang gagal dalam TWK ke perusahaan BUMN.
Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan langkah itu bentuk tanggung jawab kepada pegawai.
"Terkait dengan penyaluran ke BUMN, itu saya ingin sampaikan pimpinan KPK kita semua tentu memiliki tanggung jawab tentang anak, istri, keluarga. Nah, tugas kita mengurusi jikalau ada permintaan," ujar Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (15/9/2021), dikutip Tribunnews.com.
Firli mengatakan pihaknya hanya menyalurkan pegawai ke perusahaan BUMN atas permintaan yang bersangkutan.
Jika tidak meminta, KPK tidak akan memaksa.
"Kalau ada yang enggak ingin itu hak pribadi perorangan, enggak bisa dipaksa silahkan ada pilihan," sebut Firli.
Firli juga menyebut pihaknya yang akan mengurus semua menyaluran pegawai ke perusahaan BUMN.
Pegawai yang meminta akan dibantu sampai mendapatkan pekerjaan baru.
"Kami enggak ada menawarkan atau meminta tapi kami menampung keinginan kalau ada pegawai," kata Firli.
Novel Baswedan Buka Suara
Novel Baswedan membenarkan bahwasanya para pegawai tak lolos asesmen TWK mulai ditawari kerja di BUMN.
Penyidik nonaktif gegara TWK itu menyebut beberapa rekannya telah disodorkan surat pengunduran diri sekaligus penawaran bekerja di perusahaan pelat merah.
"Iya beberapa kawan-kawan dihubungi oleh insan KPK yang diyakini dengan pengetahuan Pimpinan KPK diminta untuk menandatangani dua lembar surat. Yaitu permohonan pengunduran diri dan permohonan agar disalurkan ke BUMN," kata Novel saat dihubungi, Senin (13/9/2021).
Novel menyatakan pengunduran diri serta penawaran melanjutkan karier di BUMN bagi para pegawai tak lulus TWK merupakan bentuk penghinaan.
Sebab, Novel dan 57 pegawai yang tidak berhasil jadi aparatur sipil negara (ASN) merasa bekerja di KPK untuk berjuang melawan korupsi, bukan mencari gaji saja.
Menurut dia, hal ini semakin jelas bahwa upaya sistematis untuk membunuh pemberantasan korupsi.
"Bagi kami itu adalah suatu penghinaan," ia menegaskan.
"Hal ini semakin menggambarkan adanya kekuatan besar yang ingin menguasai KPK untuk suatu kepentingan yang bukan kepentingan memberantas korupsi," tambah Novel.
(TribunPalu.com/Tribunnews.com)