Balas Dendam Saat Mabuk Berat, Istri Potong Kemaluan Suaminya yang Sedang Tidur Pulas

Seorang wanita potong alat vital (kemaluan) suaminya sebagai balas dendam karena telah mengalami kekerasan rumah tangga.

handover
Ilustrasi - Istri Potong Kemaluan Suaminya yang Sedang Tidur Pulas 

TRIBUNPALU.COM - Seorang wanita potong alat vital (kemaluan) suaminya sebagai balas dendam karena telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Lorena Bobbitt nekat melakukan rencana balas dendam terhadap suaminya.

Secara blak-blakan, ia menceritakan aksinya, menurut laporan New York Times.

Pada malam 23 Juni 1993, Lorena melakukan serangan saat suaminya tidur sebelum pergi dari apartemen mereka.

Lorena memotong penis suaminya, lalu membuangnya ke sebuah lapangan di Manassas, Virginia, seperti yang dilansir dari Daily Star pada Senin (13/9/2021).

Baca juga: Meski Sudah Sebulan, Kenapa Polisi Sulit Ungkap Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Subang?

Baca juga: Alex Noerdin Tersangka Koprupsi, Anaknya Bakal Sulit Mencalonkan di Pilgub Sumsel 2024

ILUSTRASI kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
ILUSTRASI kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). (gilavalleycentral.net)

Namun, bagaimana hubungan Lorena dan suaminya sebelum aksi balas dendam itu dilakukan?

Kisah mereka dimulai 5 tahun sebelumnya.

Tepatnya pada 1988 ketika Lorena bertemu John, suaminya, saat masih menjadi seorang Marinir AS di sebuah klub untuk tamtama.

"Saya pikir John sangat tampan. Bermata biru. Seorang pria dengan seragam, Anda tahukan? Dia hampir menjadi simbol, seorang Marinir, berjuang untuk negeri. Saya percaya pada negara yang indah ini. Aku ingin meraih American Dream," ujar Lorena.

Baca juga: Bacaan Al Kahfi Ayat 1-10, Tulisan Arab, Latin, dan Arti, Simak Keutamaan Membacanya di Hari Jumat

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja 21 Dibuka,Daftar Hanya di www.prakerja.go.id, Kuota Hanya 754.929 Peserta

John menjadi pacar pertama Lorena sebelum mereka kemudian menikah pada 18 Juni 1989, ketika Lorena berusia 20 tahun, dan John berusia 22 tahun.

Beberapa minggu setelah pernikahan 1989, John diduga melakukan kekerasan terhadapnya. John memukul Lorena ketika dia menentang untuk mengemudi sendiri sepulangnya dari bar karena itu berbahaya.

Kekerasan kemudian menjadi hal biasa dengan John tidak hanya menyerang, tetapi juga memperkosanya.

Menurut Lorena, John memaksanya untuk melakukan aborsi ketika dia hamil, dan mengejeknya tentang bagaimana prosedur aborsi itu akan membunuhnya saat dia berada di klinik.

Kronologi alat vitalnya dipotong

ilustrasi
ilustrasi (handover)

Lorena telah menyatakan bahwa ia adalah korban kekerasan dalam rumah tangga selama pernikahannya dan bahwa suaminya telah memperkosanya sesaat sebelum ia kebiri.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved