Berita Populer Sulteng

Berita Populer Sulteng: Sabu Dicampur Beras di Luwuk hingga Kasus Anak Bacok Ayah di Sigi Ditutup

Trik kurir asal Luwuk campur sabu dengan beras menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.

TRIBUNPALU.COM/SALAM
Kepala BNNK Palu, AKBP Baharuddin saat menunjukkan barang bukti sabu yang sudah tersegel dari BPOM Palu, Selasa (28/9/2021). 

M alias Obi mengedarkan narkotika jenis sabu di Banggai dengan cara buang alamat sehingga tersangka berkomunikasi hanya melalui sambungan telepon.

"Modus tersangka ini dengan cara buang alamat, jadi tersangka berkomunikasi hanya lewat telepon dan tidak pernah bertemu secara langsung terhadap pembelinya," katanya.

Menurut Baharuddin, tersangka M alias Obi mengedarkan sabu dengan cara buang alamat sejak bulan Mei 2021.

Pelaku menggunakan jaringan terputus sehingga BNNK Palu terus mencari tahu bandar narkoba baik yang ada di Palu maupun Makassar dalam kasus ini.

"Jadi tersangka ini status sekarang masih kami DPO kan," tandas AKBP Baharuddin.

2. Tradisi Makan Bersama di Kuburan Massal Palu

Peringati 3 tahun pasca bencana Sulteng, warga dari Kabupaten Sigi adakan tradisi makan bersama di kuburan massal Kota Palu, Selasa (28/9/2021).

Kuburan massal itu berlokasi di Poboya, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Nurjannah, warga dari Desa Beka, Kabupaten Sigi merupakan Orangtua dari salah satu korban bencana gempa dan tsunami di Kota Palu.

Dia mengatakan, ziarah kubur dan makan bersama di kuburan massal telah menjadi tradisi keluarga besar mereka setiap tahunnya setelah bencana.

"Tiap tahun kami gelar makan bersama di kuburan massal ini, tapi juga pas acara lebaran, idul adha juga dan sekalian tahlilan keluarga bersama disini," jelas Nurjannah.

Nurjannah mengaku, berangkat dari Desa Beka dari jam 9 pagi bersama keluarga besarnya.

"Kami ini ada 6 mobil yang datang, keluarga yang meninggal cuma satu yaitu anakku sendiri tapi kami satu keluarga besar yang memperingati kepergiannya," ujarnya.

Tambah Nurjannah mengatakan walaupun jasad anaknya tidak dapat ditemukan, tetapi dengan keberadaan kuburan massal itu mereka yakin anaknya telah dikubur bersama korban lainnya.

"Anakku kena bencana di pinggir pantai setelah pulang dari kos temannya, dipinggir pantaikan dampaknya lumayan jadi sulit batentukan mayat, tapi kami yakin disini anak kami dikuburkan," tutup dia.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved