Nasib Tragis Pembuat Kartun Nabi Muhammad, Lolos dari Buruan Al Qaeda Malah Tewas Lakalantas
Nasib tragis menimpa kartunis asal Swedia yang namanya sempat jadi pembicaraan masyarakat dunia beberapa tahun lalu.
TRIBUNPALU.COM - Nasib tragis menimpa kartunis asal Swedia yang namanya sempat jadi pembicaraan masyarakat dunia beberapa tahun lalu.
Kartunis bernama Lars Vilks itu tewas dalam sebuah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kota Markaryd, Swedia, Minggu (3/10/2021).
Nama Vilks sempat disoroti masyarakat dunia setelah dirinya membuat kartun Nabi Muhammad SAW.
Kabar terbaru dari BBC, Vilks tewas dalam sebuah kecelakaan yang juga merenggut nyawa dua polisi Swedia.
Menurut laporan media lokal Dagens Nyheter, polisi setempat mengatakan bahwa setelah terjadi tabrakan, muncul kobaran api dari insiden pada Minggu sore itu.
Sopir truk dilarikan ke rumah sakit dan penyebab kecelakaan masih diselidiki.
Baca juga: Simak Rencana Perubahan Kelas BPJS menjadi Kelas Standar yang akan Segera Berlaku
Baca juga: Masih Ingat Dina Lorenza? Foto Terbaru dengan Ariel NOAH Banjir Doa dari Warganet, Ada Apa?
Polisi belum mengungkapkan identitas korban yang tewas, namun kerabat Vilks sudah mengonfirmasi kematian dari kartunis ini.
Lebih lanjut, polisi dalam pernyataannya mengatakan bahwa tidak ada indikasi keterlibatan orang lain dalam kecelakaan itu.
Vilks (75), hidup di bawah perlindungan polisi setelah dihujani acaman pembunuhan karena membuat kartun Nabi Muhammad.
Kartun yang diterbitkan pada 2007 itu menyinggung umat Muslim yang menilai aksinya sebagai penghinaan agama.
Akibat dari tindakannya, Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt harus bertemu dengan duta besar dari 22 negara Muslim untuk meredakan situasi.
Kelompok ekstremis Al Qaeda di Irak juga menawarkan hadiah $100.000 bagi orang yang berhasil menghabisi kartunis ini.
Menurut laporan The Guardian, pada 2010 lalu surat kabar Swedia mencetak ulang kartun kontroversial tersebut setelah dua pria Muslim ditangkap dan didakwa di Republik Irlandia.
Keduanya didakwa lantaran diduga berencana membunuh Vilks.
Sejak itulah dia mulai menerima banyak ancaman pembunuhan dan hidup di bawah perlindungan polisi.
Kemudian di tahun 2013, seorang wanita Amerika yang menyebut dirinya Jihad Jane dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena berencana menghabisi Vilks.
Pada 2015, Vilks menghadiri debat tentang kebebasan berbicara di Kopenhagen yang berujung serangan berdarah.
Seorang pria bersenjata tiba-tiba melepaskan tembakan di tengah acara tersebut.
Vilks saat itu menduga bahwa mungkin dirinyalah yang menjadi target serangan.
Diketahui seorang sutradara film dan tiga polisi tewas dalam penembakan itu.
Sosok Lars Vilks
Dilansir dari tribunewswiki.com, Roger Endel Lars Vilks atau yang lebih akrab disapa Lars Vilks merupakan pria kelahiran 20 Juni 1946 asal Swedia.
Ia berprofesi sebagai seniman sekaligus kartunis.
Baca juga: Lowongan Kerja Kontrak PT Ruangguru Oktober 2021: Dari Desain Grafis hingga Guru Bahasa Inggris
Baca juga: Apa Itu Emotikon & Emoji di Media Sosial? Kenali Juga Manfaatnya untuk Komunikasi yang Lebih Efektif
Pria yang memiliki gelar Ph.D. itu merupakan lulusan Fakultas Seni di Universitas Lund.
Ia pernah bekerja di Oslo National Academy of Arts pada 1988 hingga 1993 silam.
Vilks sempat membuat heboh lantaran menggambar Nabi Muhammad.
Karier
Lars Vilks mulai dikenal pada tahun 1980 sebagai pencipta patung kayu dan Nimis arx.
Karyanya itu diletakkan di cagar alam Kullaberg, Hoganas, Skane.
Karyanya yang Nimis akhirnya dijual kepada Yusuf Beuys yang digunakan sebagai alat untuk menentang perundang-undangan pembangunan di Swedia.
Kontroversi
Karya Vilks yang paling menuai kontroversi ialah gambar Nabi Muhammad.
Vilks ingin memamerkan karyanya itu dalam pameran seni pajangan di kota kecil Tallerud, Varmland, Swedia, pada Juli 2007 silam.
Namun, tindakan Vilks itu menuai protes resmi dari negara, Pakistan, Afghanistan, Iran, Mesir, Yordania, dan Organisasi Konferensi Islam (OIC).
Bahkan, Al Qaeda Iraq menjajikan uang sebesar 150.000 US dollar bagi siapa saja yang dapat membunuh Vilks.
Beberapa orang muslim pun turun ke jalanan untuk melakukan di demo.
Hingga akhirnya, pada 9 Maret 2010 sebanyak tujuh komplotan pembunuh ditangkap di Irlandia lantaran merekrut pendemo Islam guna membunuh Vilks.(*)
(Sumber: BangkaPos.com)