Update Covid-19 Sulteng Selasa 5 Oktober 2021: Tambah 56 Kasus Positif, 75 Pasien Telah Sembuh
Dari 56 kasus covid-19 baru selama 24 jam terakhir, Poso mencatatkan kasus terbanyak dengan 22 kasus konfirmasi positif Covid-19.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
“Jadi diklasterkan sendiri, tidak bisa dilakukan pengabungan karena merujuk dari keinginan orang tua siswa yang tidak mau digabung anaknya dengan yang belum divaksin. Tetapi itu untuk sekolah di pinggiran saja," tutup Ambotuwo.
Sebelumnya, Plt Dinas Pendidikan Kota Palu Abdul Hafid Djakatare mengatakan sekolah tatap muka direncanakan Oktober 2021.
Namun, Ia belum bisa memastikan waktusekolah tatap muka dimulai karena menunggu keputusan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.
Itu disampaikannya saat ditemui tim TribunPalu.com di ruang kerjanya Jl Bantilan, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/10/2021) pagi
"Saya kan masih menjabat sebagai Plt, jadi tidak bisa sembarang melakukan yang bukan wewenang saya. Harus ada izin dari pak wali, dan kemarin saat mengelar rapat sudah disampaikan, bahwa sekolah tatap muka sudah diizinkan tapi belum jelas waktunya kapan," ujar Abdul Hafid Djakatare.
Abdul Hafid Djakatare saat ini tengah mempersiapkan pertemuan dengan Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido untuk membahas perihal tersebut.
Dia belum berani mengambil keputusan karena statusnya masih Pelaksana Tugas (Plt).
"Ini sudah ada berkasnya tinggal ditanda tangan, tapi saya mau ketemu sama Wakil Wali Kota Palu dulu membahas terkait itu, karena dia orang kesehatan jelas tahu tentang itu," jelas Hafid.
Dinas Pendidikan Kota palu terus memberikan sosialisasi kepada kepala sekolah agar memeperketat protokol kesehatan.
Untuk tingkat TK kapasitas ruangan yang diizinkan sebanyak 30 persen.
Sedangkan untuk tingkat SD dan SMP sebanyak 50 persen.
"Untuk sekarang saya selalu mengimbau kepada kepala sekolah untuk membenahi persiapan jelang tatap muka ini, jika perlu perlancar simulasi untuk jenjang TK, SD dan SMP," tutur Abdul Hafid Djakatare.
Menurut Abdul Hafid Djakatare, masih banyak murid tidak patuh dengan prtokol kesehatan Covid-19.
"Kemarin saya buka kegiatan di SMP 16 Palu mereka bawa surat vaksin itu saja sudah melakukan kerumunan, itu yang perlu kita jaga," ujarnya.
Hanya untuk siswa yang sudah vaksin