Morowali Hari Ini
Kasus ISPA di Morowali Tertinggi di Sulteng, Serikat Buruh Soroti Buruknya Kualitas Udara
Minimnya alat pelindung diri (APD) seperti masker bagi pekerja menjadi salah satu faktor utama yang memperburuk kesehatan.
Penulis: Ismet Togean 20 | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Ismet
TRIBUNPALU.COM, MOROWALI – Kabupaten Morowali mencatat jumlah kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) tertinggi di Sulawesi Tengah sepanjang tahun 2024.
Berdasarkan data dihimpun, sebanyak 57.190 kasus ISPA terjadi di wilayah tersebut, yang sebagian besar disebut berkaitan dengan lingkungan kerja dan kualitas udara di kawasan industri.
Baca juga: Kapan BSU Rp600 Ribu Cair? Simak Penjelasan dan Syarat Terbarunya
Ketua Pimpinan Serikat Pekerja Nasional (PSP-SPN) PT Indonesia Ruipu Nickel and Chrome (IRNC), Muh. Ilham Z, menyebut kondisi kerja di beberapa unit perusahaan, khususnya di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), turut berkontribusi terhadap tingginya angka ISPA.
Menurut Ilham, minimnya alat pelindung diri (APD) seperti masker bagi pekerja menjadi salah satu faktor utama yang memperburuk kesehatan pernapasan para buruh.
Baca juga: Dua Serikat Buruh Soroti Dugaan Pelanggaran K3 dan Hak Normatif di PT IRNC Morowali
“Masker yang diberikan hanya lima buah untuk periode kerja yang panjang. Padahal kondisi udara di kawasan industri sangat berisiko bagi kesehatan jangka panjang,” ungkap Ilham kepada TribunPalu.com, Minggu (6/10/2025).
Ia menambahkan, paparan debu, asap logam, dan polusi udara di lingkungan kerja seharusnya menjadi perhatian serius pihak manajemen perusahaan maupun pemerintah daerah, mengingat dampaknya bukan hanya dirasakan pekerja, tetapi juga masyarakat sekitar kawasan industri.
Selain persoalan kualitas udara, Ilham juga menyebut bahwa perusahaan kurang memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3), yang seharusnya menjadi standar utama dalam operasional industri skala besar.
“Kami mendesak agar pemerintah daerah dan instansi terkait segera turun tangan mengevaluasi kondisi ini. Jangan sampai pekerja terus jadi korban karena pengabaian keselamatan,” tegasnya.
Baca juga: Gubernur Anwar Hafid: LASQI Bukan Sekadar Seni, Tapi Wadah Dakwah dan Kemanusiaan
Sebelumnya, dua serikat buruh di PT IRNC, yakni PSP-SPN dan Serikat Buruh Militan Indonesia (SEBUMI), juga melaporkan dugaan pelanggaran hak normatif dan K3 di unit Departemen HAPL.
Masalah yang disoroti antara lain penggunaan alat pelindung diri yang tidak memadai, ruangan kerja yang tidak ergonomis, serta kebisingan di atas ambang batas.
Dengan meningkatnya angka ISPA secara signifikan, serikat buruh berharap ada upaya konkret dari pemerintah dan perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan layak.
“Data ISPA yang tinggi ini alarm serius. Jangan tunggu korban lebih banyak baru bertindak,” pungkas Ilham.
Penyebab Utama (Agen Infeksi)
Mayoritas kasus ISPA, terutama yang menular, disebabkan oleh:
Dua Serikat Buruh Soroti Dugaan Pelanggaran K3 dan Hak Normatif di PT IRNC Morowali |
![]() |
---|
Bupati Morowali Pastikan Penyaluran Beasiswa Mahasiswa Tidak Berbelit-belit |
![]() |
---|
Demi Tepat Sasaran, Pemkab Morowali Terapkan Syarat KK 2 Tahun bagi Penerima Beasiswa |
![]() |
---|
Dorong Penggunaan TTE di Sekolah, Kabid Persandian Morowali: Administrasi Bisa Lebih Modern |
![]() |
---|
Diskominfo Morowali Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Tanda Tangan Elektronik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.