Pilpres 2024

Deklarasi Anies Capres Bisa Jadi Bumerang, Pengamat Ungkap Risikonya: Justru Mengundang Cibiran

Gubernur DKI Jakarta dideklarasikan sebagai Capres 2024 oleh Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), Rabu (20/10/2021).

Tribunnews.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

TRIBUNPALU.COM - Gubernur DKI Jakarta dideklarasikan sebagai Capres 2024 oleh Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), Rabu (20/10/2021).

Pendeklarasian tersebut dinilai justri berpotensi menjadi bumerang bagi Anies.

Hal itu disampaikan pengamat politik Ray Rangkuti.

Menurutnya, para pendukung Anies seharusnya mempersiapkan strategi mantang untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta itu.

Ia membeberkan tiga faktor yang dapat menghambat nama Anies dalam pencapresan sehingga tidak menarik perhatian publik.

Baca juga: Mimpi Anies Keliling Indonesia Dikabulkan dengan Deklarasi Capres 2024, Dinilai Sukses Pimpin DKI

Pertama, Pilpres 2024 masih jauh. Deklarasi capres tanpa partai justru berisiko mendapatkan hambatan bagi sang capres.

"Ini hukum alam politik yang secara alami akan muncul," ujar Ray Rangkuti saat dihubungi, Rabu (20/10/2021).

Kedua, lanjut Ray, elektabilitas Anies saat ini tidak juga bergerak alias stagnan di kisaran 18-20 persen.
Sementara calon lain terus merangkak justru saat dia tidak mempopulerkan diri sebagai capres.

"(Elektabilitas) Anies mulai tertinggal dari Ganjar Pranowo," ujar Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) tersebut.

Ketiga, model rekayasa pencitraan dan sejenisnya justru dapat berakibat negatif dan menjadi bumerang buat sang capres.

"Melebih-lebihkan diri pada sesuatu yang tak biasa dilakukan justru dapat mengundang cibiran," ujarnya.

Baca juga: Dijuluki Gubernur Rasa Presiden, Ini Rekam Jejak Anies Baswedan: Rektor Termuda hingga Politikus

Ia mencontohkan citra yang merakyat tidak bisa dipamerkan khususnya sejak periode kedua Jokowi yang banyak mengundang kritik dan ketidakpuasan.

Khususnya, di bidang demokrasi, HAM dan pluralisme tidak bisa hanya sekadar pencitraan semata.

"Tidak cukup sekadar memoles diri dengan mengunjungi rumah ibadah dan sebagainya," ucapnya.

Ray mengatakan publik saat ini membutuhkan figur alami dari sosok pemimpin.

Namun, justru Anies memiliki masalah dalam sektor ini.

Baca juga: Dijuluki Gubernur Rasa Presiden, Ini Rekam Jejak Anies Baswedan: Rektor Termuda hingga Politikus

Ia menilai citra Pilkada DKI 2017 lalu yang penuh dengan isu suku, ras, agama dan antargolongan (SARA) akan membebani Anies.

"Perlu kerja keras untuk memulihkan citra itu," tambahnya.

Kendati demikian, Ray mengapresiasi langkah para relawan Anies yang sudah mendeklarasikan dukungannya terhadap sang Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Segala sesuatu yang tumbuh alami dari masyarakat harus diberi tempat yang luas. Dalam konteks ini, deklarasi ini perlu diberi kesempatan," pungkasnya.

Diberitakan, dalam deklarasi dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024 di Gedung Juang 45 Menteng, Koordinator Deklarator ANIES, Laode Basir mengatakan dukungan ini bermula dari diskusi dalam rangka merefleksi empat tahun kepemimpinan Anies Baswedan.

Sekitar sebulan belakangan ANIES yang berdiri sejak tahun 2018 ini melakukan diskusi antar anggotanya.

Akhirnya, memutuskan untuk mendeklarasikan diri mendukung jagoannya itu untuk nyapres di Pilpres 2024.

Dalam deklarasi tersebut, ditampilkan juga video berisi dukungan dari beberapa daerah yang mendukung Anies menjadi Presiden.(*)

(Sumber: TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved