Menko Perekonomian
Program Kartu Prakerja jadi Bagian Penanganan Pandemi Covid-19, Libatkan Akademisi Pantau Pelatihan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Rapat dan Press Briefing dengan Mitra Lembaga Penilai dan Pemantau Pelatihan
TRIBUNPALU.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Rapat dan Press Briefing dengan Mitra Lembaga Penilai dan Pemantau Pelatihan Program Kartu Prakerja, di Jakarta, Jumat (22/10/2021) sore.
Diketahui, Program Kartu Prakerja yang dimulai pada masa pandemi masuk dalam serangkaian inisiatif Pemerintah.
Agar menopang masyarakat untuk tetap bertahan di masa pandemi, bahkan menekan laju angka pengangguran.
Program Kartu Prakerja merupakan salah satu keberhasilan kebijakan Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju yang salah satunya memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Hingga Batch ke-21, telah terdapat 75 juta pendaftar sejak program ini dibuka pertama kali pada 11 April tahun 2020.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 11,4 juta orang yang tersebar dari 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia telah mendapatkan manfaat Program Kartu Prakerja.
Baca juga: Penemuan Mayat Dalam Box Kontainer Jl Sis Aljufri Palu Gegerkan Warga
Baca juga: Apa itu Program Universal Health Coverage yang Dicanangkan Pemkab Banggai? Berikut Penjelasn Bupati
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Program Kartu Prakerja menjadikan jumlah pengangguran pada kelompok penerima program tersebut menurun dan terjadi peningkatan cukup besar di kelompok wirausaha, yaitu naik 13 persen, setelah menerima Program Kartu Prakerja.
Lembaga survei juga merilis data bahwa penerima program mengaku mengalami peningkatan kompetensi, keilmuan maupun keterampilan setelah mengikuti Program Kartu Prakerja.
“Hari ini tepat dua tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin, Kartu Prakerja merupakan salah satu yang lahir dan jadi bagian dalam penanganan pandemi serta hal ini juga menjadi buffer untuk mereka yang terkena PHK. Tingkat inflasi juga relatif terkendali dan harga pangan stabil,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat sore.
Menko Airlangga menyampaikan bahwa antusias masyarakat ini menggambarkan bahwa terjadi literasi digital Indonesia yang cukup baik.
Meskipun mengandung aspek bantuan sosial, program ini mensyaratkan partisipasi aktif pesertanya mulai dari mendaftarkan diri, mengikuti proses seleksi, mengikuti dan menyelesaikan pelatihan hingga akhirnya mendapatkan dana berupa bantuan sosial.
Baca juga: Hasil BRI Liga 1: Persib Bandung Tundukan PSS dengan Skor 4-2, Maung Bandung Geser Bhayangkara FC
Pelatihan-pelatihan yang ada pada Program Kartu Prakerja memiliki tujuan utama untuk meningkatkan SDM Indonesia dengan skilling, upskilling, dan reskilling.
Untuk itu, standar pelatihan Program Kartu Prakerja disempurnakan secara berkala.
Penyempurnaan standar pelatihan ini merupakan kolaborasi Pemerintah dengan melibatkan dukungan dari Perguruan Tinggi dan Akademisi.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Muhammad Rudy Salahuddin mengatakan, pelibatan dan dukungan ini sesuai amanat Regulasi Program Kartu Prakerja.