Universitas Tadulako
Mengenal Mapala Sagarmatha Untad, Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Tertua di Sulteng
Sagarmatha dikenal sebagai organisasi Mapala pertama di Untad bahkan di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sagarmatha hari ini genap berusia 35 tahun, Kamis (28/10/2021).
Mapala Sagarmatha merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tadulako (Untad).
Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Mapala Sagarmatha berdiri 28 Oktober 1986.
Pembentukan Mapala Sagarmatha diinisasi Rachmat Zainuddin, yang saat ini menjabat sebagai tenaga pengajar atau dosen di Fakultas Pertanian Untad.
Sagarmatha dikenal sebagai organisasi Mapala pertama di Untad bahkan di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pendirian Sagarmatha juga menjadi cikal bakal dibentuknya Mapala lain di tingkat fakultas Universitas Tadulako.
Baca juga: Pesepakbola Asal Palu Bikin Jurnalis Polandia Kagum, Golnya untuk Timnas Indonesia U-23 Jadi Sorotan
Seperti Mapala Galara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Mapala Lalimpala Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Mapala Santigi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) serta lainnya.
Mapala Sagarmatha Faperta Untad saat ini diketuai Munawan dari Program Studi (Prodi) Agribisnis angkatan 2016.
Munawan menceritakan, Sagarmatha awalnya ingin dijadikan sebagai organisasi Mapala tingkat universitas.
Namun setelah berdiskusi dengan pihak rektorat, Rachmat Zainuddin ingin Sagarmatha tetap sebagai Mapala di tingkat fakultas.
"Saat audiensi dengan rektor kala itu, Kak Rachmat tidak ingin menjadikan Sagarmatha sebagai Mapala universitas. Dia hanya ingin dan mengajak teman-teman fakultas untuk mendirikan Mapala di fakultas masing-masing," ungkap Munawan.

Lima tahun setelah Sagarmatha didirikan, barulah organisasi Mapala tingkat universitas dibentuk bernama Mapatala.
Sesuai namanya, Sagarmatha bergerak di bidang lingkungan dan alam bebas, seperti gunung hutan (mountaineering), panjat tebing (rock climbing), susur gua (caving) dan arung jeram (rafting).
Khusus divisi gunung hutan, Mapala Sagarmatha pernah melakukan ekspedisi ke sejumlah gunung tertinggi di Indonesia.
Baca juga: VIDEO: Pria di Universitas Tadulako (Untad) Diwisuda Sambil Gendong Ayam Bernama Tari