Palu Hari Ini
Tokoh Muda Alkhairaat Soroti Pernyataan Faizal Assegaf Soal NU
Tokoh Muda Alkhairaat Habib Sadig Alhabsyi merespon pernyataan keras aktivis Faizal Assegaf terhadap Nahdlatul Ulama (NU).
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Tokoh Muda Alkhairaat Habib Sadig Alhabsyi merespon pernyataan keras aktivis Faizal Assegaf terhadap Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, narasi yang dilontarkan Faizal akibat ketidaktahuan dirinya terutama terhadap pendiri NU KH Hasyim Asy'ari.
"Faizal tidak melakukan riset yang cukup tentang keulamaan KH Hasyim Asy'ari. Andai dia tahu KH Hasyim Asy'ari adalah ahli hadis yang belasan tahun berguru di Mekkah seperti dibawah bimbingan Sayyid Abbas al-Maliki, seharusnya dia tahu diri dan menahan komentar-komentarnya yang ceroboh," ungkap Habib Sadig, Minggu (31/10/2021).
KH Hasyim Asy'ari sendiri merupakan sahabat karib dari Pendiri Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Aljufri, ulama terkemuka di Sulawesi Tengah.
Keduanya memiliki sanad ilmu yang sama karena pernah berguru kepada Sayyid Abbas.
Habib Sadig kemudian membantah tudingan Faizal soal pengkultusan terhadap KH Hasyim Asy'ari.
Sebagai ulama besar, kata dia, KH Hasyim Asy'ari tidak mungkin memerintahkan hal tersebut kepada pengikut NU.
"Jika ada yang terkesan mengkultuskan KH Hasyim Asy'ari, selama itu tidak termasuk kategori musyrik, tidak ada yang perlu dibesar-besarkan. Semua ulama mempunyai pengikut yang mengeskpresikan rasa cintanya dengan cara masing-masing," tutur Habib Sadig.
Faizal Assegaf diketahui kerap memberikan
pernyataan kontroversial terkait organisasi NU, khususnya terhadap KH Hasyim Asy'ari dan para pengikutnya.
Terbaru, Faizal menyebut NU hanya organisasi manipulasi yang mengatasnamakan ulama.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @faizal.assgaf, Sabtu (30/10/2021), ia menilai di dalam NU tidak ada ulama yang patut diteladani.
Menanggapi pernyataan itu, Habib Sadig menilai sebaiknya Faizal mengedepankan akhlak di ruang publik.
"Kita tiak perlu berdebat dengan data yang terbatas, yang hanya mengandalkan satu sumber bacaan. Apalagi sampai menantang mubahalah. Itu bukan ciri pengikut Ahlus Sunnah wal Jamaah," ucap cicit dari Pendiri Alkhairaat Habib Idrus tersebut.(*)
