Viral
HEBOH Skripsi Mahasiswa Untad Setebal 2.627 Halaman, Biaya Fotocopy Disebut Capai Jutaan Rupiah
Viral di media sosial skripsi setebal 2.627 halaman. Skripsi ‘super tebal’ itu merupakan karya mahasiswi Universitas Tadulako (Untad).
TRIBUNPALU.COM - Viral di media sosial skripsi setebal 2.627 halaman.
Skripsi ‘super tebal’ itu merupakan karya mahasiswi Universitas Tadulako (Untad).
Untad merupakan perguruan tinggi negeri di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Baru-baru ini seluruh civitas akademik Untad dihebohkan Skripsi mahasiswa dengan tebal tak biasa.
Skripsi itu disusun oleh mahasiswa atas nama Angreani Nastya Triputri.
Baca juga: Info Cuaca Ekstrem Besok Jumat 5 November 2021, BMKG: 32 Wilayah Waspada Hujan Lebat Angin Kencang
Baca juga: Konsumsi Ketumbar untuk Minimalisir Risiko Jantung Koroner, Simak Manfaatnya Bagi Kesehatan
Angreani merupakan mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Skripsi tersebut berjudul ‘Pelabelan Total Sisi Ajaib Super pada Seluruh Graf Pohon dengan 18 Titik’.
Foto penampakan skripsi super tebal itu tersebar di media sosial.
Salah satunya diunggah akun Instagram @anakuntaddotcom.
Netizen pun ramai-ramai mengomentari skripsi viral tersebut.
Baca juga: Jurnalis Ini Ngaku Lihat Kekejaman Indonesia pada Timor Leste, Bukti Rekaman Disembunyikan di Nisan
Baca juga: Ini Daftar Daerah yang Berpotensi Terjadi Hujan Lebat Disertai Petir 3 Hari ke Depan
Salah satu netizen meminta Skripsi tersebut diabadikan dan diarsipkan dengan baik oleh pihak kampus.
“Tolong skripsi begitu jgn cuma di pajang sampe rusak aa.. Capek dia buat itu kasian,” tulis akun @andreskuangga.
Beberapa netizen lainnya mempertanyakan biaya pembuatan Skripsi tersebut.
Salah satunya biaya untuk fotocopy.
Baca juga: PT Pos Indonesia Buka Lowongan Kerja Bagi Lulusan S1 Semua Jurusan, Segera Daftar sebelum Ditutup!
Pemilik akun Ebhe Hidrofarm menyebut biaya pembuatan Skripsi itu tembus jutaan rupiah.
“Biaya untuk fotocopy saja sejutaan,” tulisnya.
Selain itu, akun Ebhe Hidrofarm menyebut sang penyusun Skripsi sempat disarankan untuk merubah judul penelitiannya.
Namun mahasiswa bernama Angreani itu tetap bersikukuh menyelesaikan Skripsinya tersebut. (*)