Wisata di Sulteng
Sejarah Permandian Uwentumbu yang Jadi Objek Wisata Baru di Palu
Lurah Baiya Hendra Okto Utama menjelaskan, permandian Uwentumbu memiliki banyak versi history nya.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril
TRIBUNPALU.COM, PALU - Permandian Uwentumbu di Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu resmi dibuka untuk umum, Selasa (9/11/2021) siang.
Lurah Baiya Hendra Okto Utama menjelaskan, permandian Uwentumbu memiliki banyak versi history-nya.
Penamaan Uwentumbu dalam bahasa Kaili memiliki makna air yang tumbuh.
Uwentumu memiliki sumber mata air yang hingga kini tidak pernah habis.
Di kisahkan, saat Kota Palu mengalami kekeringan, mata air Uwentumbu tetap deras mengalir tanpa ada tanda akan kekeringan.
"Sejarahnya dulu itu Uwentumbu dulunya sebagai sumber air bagi persawahan warga yang berada di hilir. Dan waktu ke waktu Uwentumbu ini berubah menjadi tempat permandian warga dan sekarang diubah menjadi destinasi wisata," ungkap Hendra Okto Utama kepada TribunPalu.com.
Baca juga: Pemkot Ajak Warga Palu Berwisata di Permandian Uwentumbu yang Baru Diresmikan
Dahulu Uwentumbu merupakan kawasan kumuh yang tidak pernah tersentuh oleh program pemerintah.
Melalui program pemerintah saat ini, kini Uwentumbu akan dikelolah secara profesional.
Mata air Uwentumbu sedalam satu meter ini oleh warga sekitar dijadikan sumber air minum.
"Mata air Uwentumbu ini menurut para ahli yang pernah datang meneliti mengatakan bisa langsung diminum," beber Hendra Okto Utama.
Hendra Okto Utama menambahkan, kedepan, pemerintah Kelurahan akan menguyurkan dana guna menunjang fasilitas Uwentumbu agar lebih lengkap.
Diharapkan, masyarakat di sekitar Uwentumbu akan merasakan manfaat itu.
"Kita akan tambah penerangan, kemudian tempat duduk dan juga box untuk berjualan. Agar ada pemutaran ekonomi didalamnya sehingga ada penambahan di sektor ekonomi masyarakat," bebernya.
Hendra Okto Utama menyebut, saat ini belum ada pemberian biaya masuk bagi warga yang ingin berkunjung.
Namun, Hendra Okto Utama mengharapkan agar kebersihan lingkungan permandian Uwentumbu dijaga.
"Kalau dikomersialkan takutnya nanti akan jadi polemik dimasyarakat. Olehnya saya hanya minta agar tempat ini dijaga dan dirawat," imbuhnya. (*)