Palu Hari Ini
Koperasi di Sulteng Capai 2.195 Unit, Hanya 1.217 Berstatus Aktif
Hingga saat ini jumlah koperasi di Sulawesi Tengah mencapai 2195 unit per Juni 2021 dengan jumlah anggota lebih dari 267 ribu.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam
TRIBUNPALU.COM, PALU - Penjabat Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Faizal Mang menyebut Koperasi dan UMKM masih menjadi sektor potensial penyerapan tenaga kerja.
Hal itu disampaikannya saat mengisi Rapat Evaluasi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM se-Sulteng tahun 2021.
Hingga saat ini jumlah koperasi di Sulawesi Tengah mencapai 2195 unit per Juni 2021 dengan jumlah anggota lebih dari 267 ribu.
"Tapi dari jumlah koperasi itu, hanya 1217 berstatus aktif," ucap Pj Sekdaprov Sulteng Faizal Mang saat memberi sambutan di Hotel Grand Duta, Palu Barat, Kota Palu, Rabu (10/11/2021).
Menurutnya, terdapat lebih dari 314 ribu UKM yang aktif dikelolah masyarakat.
“Masih terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian kita, mulai dari banyaknya koperasi dan UMKM yang tidak berkembang bahkan tidak aktif,” kata Faizal Mang.
Baca juga: Pelayanan Keimigrasian di Parimo Dapat Sosialisasi dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu
Ia berharap, nantinya hasil Rapat Evaluasi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM se-Sulteng dapat membuat formulasi strategi dan kebijakan yang peka terhadap pemajuan koperasi dan UMKM.
Antara lain lewat digitalisasi, kolaborasi dan sinkronisasi program pusat dan daerah.
“Mari bersama-sama memanfaatkan momentum ini untuk mensinergikan program-program kabupaten kota dengan provinsi bahkan dengan nasional,” tutur Faizal Mang.
Kabid Sinkronisasi Kebijakan Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Ginda P Siregar menerangkan, Perpres Kewirausahaan yang tengah dipersiapkan adalah instrumen untuk mencetak lebih banyak pengusaha.
Siregar menargetkan Indonesia memiliki 4 persen pengusaha dari total populasi di 2024.
Baca juga: Besok, Wilayah Donggala dan Palu Alami Pemadaman Listrik Hingga 7 Jam
Ginda menilai, selama ini masyarakat yang terjun di dunia usaha lahir secara by accident bukan by design.
Hal itu membuat orientasinya juga harus dirombak dan ditata kembali.
“Kalau kita bicara kewirausahaan maka dinas koperasi jadi garda depan mencetaknya,” pungkas Siregar.(*)