Susi Sindir Puan Maharani Tanam Pada saat Hujan Turun, Fadli Zon: Belum Belajar Pencitraan 4.0
Susi Pudjiastuti memberikan respon terkait kegiatan Puan Maharani dalam kunjungannya ke Yogyakarta.
TRIBUNPALU.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan respon terkait kegiatan Puan Maharani dalam kunjungannya ke Yogyakarta.
Diketahui Ketua DPR Puan Maharani pada Kamis (11/10/2021) mendatangi area Persawahan Sendangmulyo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pada kunjungannya tersebut, Puan terlihat turun ke sawah bersama para petani untuk menanam padi.
Hal ini rupanya menarik perhatian dari Susi Pudjiastuti.
Lewat akun twitter pribadinya @susipudjiastuti, Susi memberikan komentar terkait artikel yang memberitakan kegiatan Puan.
Artikel tersebut berjudul 'Di Tengah Hujan, Puan Tanam Padi dan Semangati Milenial.
Foto dalam artikel tersebut memperlihatkan Puan bersama dua petani sedang menanam padi dengan nengenakan mantel hujan.
Susi mengatakan bahwa para petani tidak pernah menanam padi sambil hujan-hujanan.
"Biasanya petani menanam padi tidak hujan hujanan," tulis Susi Pudjiastuti.
Baca juga: VIDEO: Detik-detik Presiden Jokowi Jajal Sirkuit Mandalika Gunakan Motor Custom RI1
Baca juga: Kondisi SBY setelah Jalani Operasi Kanker Prostat, Sudah Bisa Komunikasi dan Kini Jalani Pemulihan

Komentar Susi tersebut ternyata menuai banyak respon.
Salah satunya dari politikus Partai Gerindra, Fadli Zon.
Secara blak-blakkan Fadli Zon mengatakan bahwa pencitraan yang dilakukan Puan merupakan cara lama.
”Belum belajar Pencitraan 4.0?” cuit Fadli, Jumat (12/11/2021).
Puan Turun ke Sawah Temui Petani
Belum hilang dalam ingatan publik aksi Ketua DPR Puan Maharani menolak interupsi dalam rapat paripurna Senin (8/11/2021), kini Puan turun ke sawah menemui para petani di Desa Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta, Kamis (11/11/2021).
Berita yang dibagikan melalui situs dpr.go.id itu, menampilkan sang puteri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri itu, menggunakan topi petani. "Piro nek panen (berapa banyak kalau panen?), dijual neng endi (dijual ke mana?)" kata Puan bertanya dalam bahasa Jawa ke para petani.
Para petani pun menjawab pertanyaan Puan. Mereka juga membicarakan sejumlah kendala yang dihadapi para petani selama ini, termasuk soal pupuk dan jalur distribusi saat panen.
Kemudian Puan juga berbincang dengan kelompok tani dan petani milenial di pematang sawah. Didampingi Wabup Sleman Danang Maharsa, Puan mendengarkan berbagai aspirasi petani sambil menikmati kacang dan ubi rebus.
"Kali ini saya hadir dengan fokus menanam padi, biarkan rakyat nanti yang memanen. Selama ini orang banyak fokus pada panennya. Padahal proses sebelum bisa panen itu panjang dan dimulai dengan kita menanam," kata Puan.
"Saya ingin mengetahui apa saja kebutuhan dan permasalahan yang ada di sini terkait petani. Bagaiman menanam padi, panennya dan sesudah panen itu dijual atau dibeli ke mana. Itu yang jadi perhatian saya," ujar Puan.
Sebelumnya, aksi Puan di rapat paripurna menimbulkan cibiran karena enggan menerima interupsi dari anggota PKS. Beberapa bulan sebelumnya, Puan pun pernah mematikan mik karena menolak interupsi dari fraksi Partai Demokrat. Oleh sebagian orang di DPP PDIP, Puan disebut sebagai calon presiden untuk 2024.
(TribunPalu.com/KompasTV)