Perbedaan Antara FOMO & JOMO, Ketahui juga Cara Mengatasinya Agar Berdampak Positif untuk Mental
Berikut ini kami sampaikan perbedaan antara FOMO dan JOMO, kondisi psikis yang harus diperhatikan banyak orang.
1. Memperbanyak Rasa Syukur
Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlibat dalam kegiatan yang meningkatkan rasa syukur dapat mengangkat semangat Anda serta semua orang di sekitar Anda.
Kegiatan bersyukur misalnya membuat jurnal rasa syukur, atau sekadar memberi tahu orang lain apa yang Anda hargai tentang mereka.
Sebagian besar orang memang merasa kekurangan dalam segala hal yang dibutuhkan.
Bersyukur akan menghasilkan efek yang positif bagi kesehatan mental dan emosi manusia.
2. Membiasakan Diri Menulis Jurnal
Kegiatan ini bisa dilakukan dnegan cara menuliskan segala kejadian yang menyenangkan, baik yang sudah terjadi maupun yang akan dikerjakan.
Journaling ini bisa dilakukan untuk konsumsi pribadi, atau juga bisa untuk konsumsi publik melalui unggahan di media sosial.
Namun biasanya, seseorang akan memikirkan 'apakah pengalamannya tersebut bisa mendapatkan validasi dari orang lain'.
Jika masalah tersebut Anda alami, maka Anda bisa mencobanya dengan membuat jurnal secara offline yang bisa dikonsumsi pribadi saja.
Journaling ini juga bisa mengalihkan fokus seseorang dari komentar publik menuju apresiasi pribadi dari hal-hal yang membuat hidup lebih merasa hebat.
Langkah ini bisa membantu seseorang yang ingin keluar dari siklus pergulatan media sosial dan FOMO.
3. Merubah Pola Pikir dan Fokus Kehidupan
Berfokus dengan kekurangan diri sendiri memang sangat menyiksa.
Lebih baik memberikan perhatian yang lebih terhadap kelebihan apa yang Anda miliki.