Ada Sinyal Jokowi Dukung Formula E, PDIP Tetap Ngotot Interpelasi: Anies Baswedan Tabrak Aturan
Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta tetap ngotot menggulirkan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
TRIBUNPALU.COM - Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta tetap ngotot menggulirkan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Di sisi lain, muncul sinyal Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Anies Baswedan menggelar even Formula E di Jakarta.
Hal itu setelah Jokowi memberi tantangan kepada pembalap Sean Gelael untuk mengikuti Formula E pada Juni 2022.
Namun, Fraksi PDIP menilai Gubernur Anies menabrak aturan, khususnya soal penggunaan anggaran APBD demi memuaskan hasrat menggelar Formula E.
Baca juga: Jokowi Selalu Pilih Rabu Jadi Hari Baik untuk Pelantikan Maupun Reshuffle, Ternyata Ini Maknanya
"Kami perlu ingatkan tidak boleh seorang kepala daerah membuat program yang melampaui masa jabatan," ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, Jakarta, Rabu (17/11/2021).
"Sementara gelaran Formula E kan tidak hanya sekali di 2022, tapi berkelanjutan," sambungnya.
Sebagai informasi, masa jabatan Gubernur Anies Baswedan bakal berakhir Oktober 2022 mendatang.
Sedangkan, kontrak penyelenggaraan Formula E yang disepakati Pemprov DKI dengan FEO hingga 2024.
"Ini kan berkaitan dengan APBD yang digelontorkan untuk Formula E," ujarnya saat dihubungi TribunJakarta.com.
Tak hanya itu, Pemprov DKI hingga kini juga memberikan kajian ulang soal kelayakan penyelenggaraan Formula E yang diminta DPRD.
Kajian ulang kelayakan ini sebelumnya juga menjadi rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) keuangan Pemprov DKI.
Baca juga: Disnakertrans Sulteng akan Bahas Upah Usaha Mikro Kecil
Belum lagi situasi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir.
"Kami cuma bicara masalah aturan di DKI. Tugas kami meluruskan bahwa ada situasi pandemi. Tahun depan juga kita enggak tahu kondisi kayak apa," tuturnya.
Dibandingkan menggelar Formula E, Gembong meminta Anies fokus dalam pemulihan beberapa sektor, seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
"2022 itu sifatnya tahun pemulihan," kata Gembong.