Cuma Soeharto Berani Putuskan Hubungan Diplomatik dengan China, Tak Terima dengan 2 Perbuatan RRC

Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan China.

handover
Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998. 

TRIBUNPALU.COM - Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan China.

Langkah tegas itu dilakukan Soeharto bukan tanpa sebab.

Seoharto tak terima dengan dua perbuatan China ketika itu.

Soeharto memutuskan hubungan diplomatik dengan China tahun 1967.

Dikutip Soeharto.Co dari buku Jejak Langkah Pak Harto 01 Oktober 1965 – 27 Maret 1968”, peristiwa itu terjadi pada Minggu 1 Oktober 1967.

Baca juga: Dokumen Rahasia Tuduh RI-Australia Main Mata Rampas Kekayaan Timor Leste, Nama Soeharto Disebut

Baca juga: Harta Anak Sulung Soeharto Kini Diburu Pemerintah, Nilainya Tembus Ratusan Miliar

Soeharto mengambil keputusan tegas dengan membekukan hubungan RI dengan RRC.

Saat itu diduga negara tersebut membantu G30S/PKI di Indonesia.

Pemerintah Indonesia juga bereaksi keras atas tindakan-tindakan orang Cina terhadap gedung dan harta milik star Kedutaan Besar RI di Peking.

Dalam hukum internasional staf kedutaan mempunyai hak imunitas dan hak ekstra-teritorial.

Kisah Soeharto saat G30S/PKI Pecah

Soeharto dan peristiwa G30S/PKI saling berkaitan dalam sejarah perjalanan bangsa.

Kisah Soeharto itu diungkap Wahyudi dalam buku berjudul "Pak Harto The Untold Stories", terbitan Kompas tahun 2012 lalu.

Dalam buku itu, Wahyudi berkisah adanya sebuah peristiwa di rumah Soeharto menjelang terjadinya peristiwa G30S/PKI.

Saat itu, dirinya sedang bertugas di pos jaga.

Baca juga: Kondisi Rumah Soeharto Kosong Bertahun-tahun, Penjaga Bersaksi soal 4 Kejadian di Luar Nalar

Dia mendapati ada seseorang yang mengantarkan sebuah bingkisan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved