Jenderal Dudung Sebut Tuhan Bukan Orang Arab, Wakil Ketua MUI Khawatirkan Hal Ini Bisa Terjadi
Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas turut menyoroti pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang menyebutkan bahwa 'Tuhan bukan orang Arab'.
TRIBUNPALU.COM - Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas turut menyoroti pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang menyebutkan bahwa 'Tuhan bukan orang Arab'.
Diketahui sebelumnya pernyataan KSAD Dudung itu ia sampaikan pada acara Podcast bersama presenter kondang Deddy Corbuzier.
Jenderal Dudung menceritakan pengalamannya berdoa yang biasa dilakukan usai sholat saat menjadi bintang tamu Deddy Corbuzier.
”Kalau saya berdoa setelah sholat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab,” kata Dudung.
Anwar Abbas mengaku terkejut karena seorang jenderal bisa berbicara seperti itu.
"Saya terkejut karena yang berbicara ini seorang jenderal KSAD, kalau yang bicara itu kopral ya nggak masalah bagi saya," ujar Anwar Abbas dikutip dari tayangan di kanal YouTube TVOne.
"Tapi kalau seorang pimpinan tertinggi di Angkatan Darat berbicara dengan bahasa seperti itu ya menurut saya ya cerminan bahwa ada masalah di dalam diri kita sebagai bangsa," imbuhnya.
Anwar Abbas mengaku tidak tahu alasan Jenderal Dudung berbicara seperti itu.
Baca juga: Jenderal Dudung Diprotes karena Sebut Tuhan Bukan Orang Arab, Ustaz Hilmi: Anda Tidak Bijaksana
Baca juga: Ucapan KSAD Dudung Soal Tuhan Bukan Orang Arab Tuai Polemik, Imam New York: Baiknya Tuntaskan KKB
"Kata-kata yang dipilih Pak Dudung ini saya nggak tahu ini ya, ini keceplosan atau ketidaktahuan atau sengaja nggak tahu lah ini," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa seorang dengan pangkat jenderal sangat tidak pantas berbicara seperti itu.
"Tadi logikanya nggak masuk, seorang jenderal ya ndak pantas berbicara seperti itu," tegasnya.
Anwar Abbas khawatir jika nantinya ucapan Jenderal Dudung justru dianggap sebagai sebuah instruksi bagi anak buahnya.
Mengingat jabatannya sebagai KSAD.
"Yang saya takuti kalau itu dianggap sebagai sebuah instrukti, karena yang berkata adalah jenderal.
Kesalahan narasi, diksi serta logika, bagi saya pemahaman keagamaan Pak Dudung ya bermasalah jadinya menurut saya," pungkasnya.
(TribunPalu.com)