KKB Papua
KKB Papua Kembali Kehilangan Anggota, Kini Sang Pemasok Senjata Dilumpukan TNI-Polri
Pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus dibatasi oleh TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.
TRIBUNPALU.COM - Pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus dibatasi oleh TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.
Kali ini, KKB Papua lagi-lagi kehilangan satu anggotanya.
TNI-Polri berhasil menangkap sang pemasok senjata bernama AU alias Alex (21).
Diketahui Alex masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) di Intan Jaya, Papua.
Direskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani, Sabtu petang, mengaku Alek ditangkap di Nabire, Jumat (3/12/2021) dan saat ditangkap melawan maka anggota terpaksa melumpuhkannya.
Baca juga: KKB Papua Kembali Tembak Mati 1 Prajurit TNI, Aparat Keamanan di Suru-suru Siaga
Saat ditangkap Alek bersama rekannya DW (23), kata Faizal, seraya menambahkan Alek terkait kasus pembelian amunisi yang melibatkan anggota Polri.
“Ketika ditanya terkait rekan Alek, yakni DW, penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terlibat atau tidak, kata Kombes Faizal melansir dari laman Surya.co.id.
Sebelumnya tanggal 27 Oktober, Satgas Nemangkawi menangkap dua anggota Polri di Nabire karena dugaan kasus jual amunisi ke KKB.
Kedua personel Polri yang ditangkap yakni Bripda AS dan Brigadir JS, keduanya saat ini masih ditahan di Mapolda Papua di Jayapura. Bripda AS bertugas di Polres Yapen sedangkan Brigadir JP di Polres Nabire.
Situasi Intan Jaya
Sementara itu, situasi Intan Jaya saat ini masih dijaga ketat Satgas Nemangkawi. TNI-Polri masih bersiaga melakukan pengamanan.
Pihak KKB Papua dari Organisasi Papua Merdeka atau OPM juga sedang gencar menyebar berita hoax terkait aksi teror tersebut.
Diketahui, terjadi baku tembak KKB Papua dan TNI-Polri pada Kamis (18/11) pukul 07.52 waktu setempat.
Penembakan teridentifikasi dilakukan KKB dari arah Tower Telkomsel ke arah Polsek Sugapa.
"Terjadi penembakan ke arah Polsek Sugapa oleh KKB, dari arah Tower Telkomsel sebanyak empat kali rentetan tembakan," ungkap Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Minggu (21/11/2021).
Selain itu ada penembakan dari arah belakang Bank BPD ditujukan ke arah Polsek Sugapa.
Satgas Nemangkawi lalu melakukan penelusuran menggunakan "drone", terlihat lima orang membawa tiga pucuk senjata api laras panjang berjalan dan berkumpul di rumah hijau dekat hanoi (rumah adat Papua) di bawah Tower Telkomsel Bilogai.
"Petugas lalu melakukan pemeriksaan ke rumah tersebut dan diamankan dua orang, OJ dan NT," kata Ramadhan.
Selain mengamankan dua pemuda tersebut, katanya, petugas mengamankan barang bukti berupa satu unit ponsel dan laptop.
Menurut Ramadhan, dua pemuda tersebut terlihat dalam pemantauan yang dilakukan menggunakan "drone".
Tapi setelah dilakukan pengamanan dan pelacakan, keduanya tidak terkait dengan KKB Papua.
"Tim Satgas Nemangkawi masih melakukan proses pengejaran pelaku dan kegiatan pengamanan wilayah.
Dalam peristiwa kotak tembak tersebut tidak ada korban jiwa," kata Ramadhan.
Ramadhan menambahkan usai kontak tembak, Satgas Operasi Nemangkawi dan jajaran TNI-Polri di wilayah Sugapa Papua masih memberlakukan siaga pengamanan di markas komando (mako), pengawasan kota, dan pengamanan objek vital, seperti perbankan dan Bandara Bilogai Sugapa.
Sementara itu, klaim adanya korban jiwa di pihak TNI-Polri disebarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom.
Ia mengatakan, dalam kontak senjatar tersebut, lima anggota TNI-Polri tertembak. Empat di antaranya disebutkan tewas.
Kontak senjata, kata dia, terjadi di pusat kota Kabupaten Intan Jaya. Menurutnya, wilayah tersebut merupakan lokasi Kantor Polres Intan Jaya dan BPBD.
"Jenazah belum dievakuasi karena kami kuasai bandara Intan Jaya, dan pihak TPNPB KODAP VIII Intan Jaya belum ada yang korban," ucap Sebby.
Dia mengatakan penembakan itu dipimpin oleh Komandan Operasi TPNPB Kodap 8 Intan Jaya, Udinus Kogeya bersama dengan sejumlah pimpinan lain seperti Enos Tipagau, Lucky Matuan dan Sony Tabuni.
Adapun kawasan Intan Jaya dalam beberapa waktu lalu kembali bergejolak lantaran kerap terjadi kontak senjata antara aparat dengan KKB.
Polisi mencatat ada 5.859 orang yang mengungsi pasca kontak senjata pecah di kawasan Bandara Bilorai, Jumat (29/10/2021) lalu. (*)
(Sumber: Tribun-Papua.com)