KKB Papua

235 Anak Tak Sekolah Gara-gara Ulah KKB Bakar SMA Negeri 1 Oksibil, Guru dan Siswa Trauma Berat

Gara-gara ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Sebanyak 235 siswa tidak dapat bersekolah.

Istimewa via Kompas.com
Lokasi SMA Negeri Oksibil yang dibakar diduga oleh kelompok KKB 

TRIBUNPALU.COM - Gara-gara ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Sebanyak 235 siswa tidak dapat bersekolah.

SMA Negeri 1 Oksibil dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Minggu (5/12/2021).

Empat ruangan sekolah hangus terbakar dan para guru serta siswa merasa ketakutan.

Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Oksibil Kasiyono saat dihubungi dari Jayapura,  Selasa (7/12/2021).

Kasiyono menuturkan, para guru dan siswa merasakan trauma berat pasca-pembakaran sekolah itu.

Mereka tidak menyangka lembaga pendidikan juga menjadi sasaran kelompok tersebut.

Pembakaran diduga dilakukan oleh kelompok Lamek Taplo, Minggu (5/12/2021) dini hari sekitar pukul 04.00 WIT.

Tiga ruangan kelas dan satu ruang guru di SMA Negeri 1 Oksibil di Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, itu tinggal puing-puing.

Padahal, di ruang guru, terdapat sekitar 100 rapor milik siswa yang akan diisi nilai semester ganjil tahun ini oleh para guru.

Pada waktu bersamaan, kelompok ini juga berencana membakar bangunan SMK Negeri 1 Oksibil, tetapi berhasil digagalkan aparat keamanan.

Aparat menemukan dua jerigen dan tiga botol air mineral berisi bahan bakar minyak jenis pertalite.

Foto Ilustrasi KKB Papua.
Foto Ilustrasi KKB Papua. (Handover)

”Banyak guru kami yang merasakan ketakutan dan tidak sanggup untuk melihat puing-puing bangunan yang terbakar. Hanya enam dari 18 guru yang masih tetap ke sekolah untuk menyelamatkan dokumen penting,” kata Kasiyono.

Pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan para pelajar hingga akhir bulan Januari tahun depan. Ia pun berharap situasi keamanan di wilayah tersebut kembali kondusif seperti semula.

”Kami berharap aparat keamanan bisa memastikan situasi ini tidak terulang lagi. Bangunan sekolah yang terbakar harus diperbaiki lagi agar para pelajar dapat kembali ke sekolah,” ujarnya.

Kapolres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito mengatakan, kelompok Lamek Taplo sengaja membakar fasilitas sekolah untuk memprovokasi aparat keamanan. Mereka akan menyerang aparat keamanan saat tiba di lokasi sekolah yang dibakar.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved