KKB Papua

235 Anak Tak Sekolah Gara-gara Ulah KKB Bakar SMA Negeri 1 Oksibil, Guru dan Siswa Trauma Berat

Gara-gara ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Sebanyak 235 siswa tidak dapat bersekolah.

Istimewa via Kompas.com
Lokasi SMA Negeri Oksibil yang dibakar diduga oleh kelompok KKB 

”Saat ini, kami bersama TNI terus memperkuat pengamanan di Distrik Oksibil dan sekitarnya. Warga pun diimbau tidak beraktivitas di luar Oksibil mulai pukul 21.00 WIT,” kata Cahyo.

Kriminal 

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Papua Sabar Iwanggin menyatakan, aksi para pelaku bukanlah tindakan politik, tetapi aksi kriminalitas. Perbuatan mereka telah merugikan anak-anak yang menjadi masa depan Pegunungan Bintang.

Ia pun meminta aparat keamanan segera mengambil upaya penegakan hukum yang tegas dan terukur. Sebab, kelompok ini sudah berulang kali membakar fasilitas publik, seperti puskesmas di Distrik Kiwirok.

Diketahui, Pegunungan Bintang termasuk 17 kabupaten di Papua dengan status Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) pada tahun 2020 rendah karena angkanya di bawah 60. Angka IPM Pegunungan Bintang hanya 45,44.

”Perbuatan kelompok ini telah menyebabkan pelayanan publik bagi masyarakat Pegunungan Bintang terganggu. Seharusnya aparat keamanan segera menghentikan aksi para pelaku,” kata Sabar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan  dan Arsip Daerah Protasius Lobya mengecam aksi pembakaran sejumlah ruangan di SMA Negeri 1 Oksibil. Kondisi ini menyebabkan para guru dan siswa ketakutan.

Ia pun menyatakan, aksi para pelaku telah menghambat upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Pegunungan Bintang. Masa depan anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik pun terancam.

Diketahui, kelompok Lamek Taplo telah membakar sejumlah fasilitas publik di Pegunungan Bintang, seperti kantor Distrik Kiwirok, puskesmas, pasar, sekolah dasar, rumah tenaga kesehatan, rumah guru, dan kantor Bank Papua di Distrik Kiwirok pada 13 September 2021 pukul 09.30 WIT.

Seorang anggota TNI AD, yakni Prajurit Dua Ansar, terluka saat terlibat kontak tembak dengan kelompok tersebut.

Anggota KKB Lamek Taplo juga menyerang tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok. Seorang perawat bernama Gabriella Meilani (22) meninggal dunia dan empat rekannya mengalami luka berat dalam peristiwa tersebut.

(*/ TribunPalu.com) (Tribunnews.com)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved