Kisah Kelahiran Emanuel Gempa Laka Tsunami Slamet Raharjo Saat 'Kiamat di Siang Hari' NTT 1992

Pada 12 Desember 1992 gelombang tsunami menghantam Pulau Flores bagian tengah dan timur. lebih dari 1.300 orang dinyatakan meninggal, 500 orang hilang

handover
Emanuel Gempa Laka Tsunami Slamet Raharjo anak Liuk Maran dan Agustina. Lahir ditengah gempa dan tsunami di Desa Lamatutu, terletak di semenanjung Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, NTT. 

Emanuel diambil dari bahasa Ibrani yang artinya “Allah beserta kita”.

gempa, menggambarkan gempa bumi yang terjadi saat kelahirannya.

Laka, adalah petikan nama sang ayah (Ignasius Laka Liuk Maran). Dalam bahasa lokal, Laka berarti kerusakan.

tsunami, gelombang tinggi yang terjadi pasca gempa, jelang kelahirannya.

Slamet, artinya selamat.

Raharjo, artinya sejahtera.

Kini, Emanuel Gempa Laka Tsunami Slamet Raharjo sudah menginjak usia 29 tahun.

Ia menamatkan SD, SMP Negeri 1, dan SMA Negeri 1 di Tanjung Bunga Flores Timur. 

Berbekal ijazah SMA, ia kini sudah bisa menjadi pejabat desa, sebagai Kaur Umum Desa Lamatutu.

Sedangkan, Kepala Desa Lamatutu kini dijabat oleh Sebastianus Pehu Koten.

Pada peristiwa 1992, sekitar 148 korban meninggal dunia di antaranya adalah warga Desa Lamatutu.

(*/ Tribun Palu)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved