KKB Papua

KKB Papua Kian Agresif Tebar Teror, Polri akan Tetap Bertindak Humanis: Bukan Diperangi

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) makin agresif dalam menebar teror di wilayah Papua.

Antara/Laksa Mahendra/ Soni Namura/Ardi Irawan
FOTO ILUSTRASI - Telah terjadi kontak senjata antara tim gabungan TNI-POLRI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Joparu ,Distrik Sugapa ,Kabupaten Intan Jaya-Papua pada Minggu, 26 Januari 2020. Dalam persitiwa ini seorang anggota KKB dilaporkan tewas. 

TRIBUNPALU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) makin agresif dalam menebar teror di wilayah Papua.

Dalam beberapa waktu terakhir, KKB Papua gencar melakukan serangan terhadap warga sipil maupun aparat keamanan.

Tak hanya itu, KKB Papua juga kerap melakukan perusakan terhadap fasilitas umum.

Sekolah, fasilitas kesehatan, hingga bandara menjadi sasaran perusakan KKB Papua.

Meski pergerakan KKB Papua kian aktif, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menegaskan tak akan menambah personel di Papua.

Baca juga: Markas KKB Papua Diserbu TNI-Polri, Ditemukan Baret Warna Merah hingga Alat-alat Perang

Hal itu disampaikan Kabag Penum Divisi Humad Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (16/12/2021).

"Kita mengoptimalkan peran operasi Nemangkawi itu saja. Sampai sekarang belum ada penambahan personel. Kita lebih optimalkan ke sana, Satgas Nemangkawi,”

“Terus koordinasi ditingkatkan di sana, peningkatan patroli, peningkatan pengamanan," tutur Ramadhan.

Baca juga: KKB Papua akan Diserbu Selama 6 Bulan, 105 Prajurit Siap Tempur Asal Kalimantan Diterjunkan

Selain itu Ramadhan menekankan, Polri akan tetap mengedepankan pendekatan humanis dalam mengatasi konflik di Papua.

Ia menjelaskan, semua insiden kontak tembak dengan KKB Papua dilakukan aparat sebagai bentuk perlindungan diri.

Tindakan itu dilakukan lantaran adanya penyerangan yang dilakukan KKB Papua kepada aparat yang bertugas.

"Kontak senjata yang terjadi aparat kepolisian itu posisinya diserang, tentu terjadinya kontak tembak karena situasi aparat kita," kata Ramadhan.

“Anggota kita tidak menyerang, tapi ketika kita diserang kita melindungi diri. Tentu kita berusaha bila dia menyerang ditangkap diproses,” imbuh dia.

Baca juga: KKB Bunuh 18 Orang, Konflik di Papua Bergejolak Sepanjang Tahun 2021

Lebih lanjut, Ramadhan menjelaskan Polri merupakan pelindung dan pelayan masyarakat yang juga memiliki fungsi penegakan hukum.

Terkait kasus kekerasan di Papua, menurutnya, polisi dapat melakukan penindakan kepada pihak atau kelompok yang melakukan pelanggaran hukum.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved