Terkini Daerah
Tangis Pecah Pria Asal Tolitoli yang Tangannya Diamputasi, Bertemu Ayahnya setelah 18 Tahun Berpisah
Kisah haru pria asal Tolitoli tangannya diamputasi di perantauan. Akhirnya bertemu sang ayah setelah 18 tahun berpisah meski terbaring di RSUD Nunukan
TRIBUNPALU.COM - Pria asal Tolitoli Taqwatul Iman (19) yang mengalami amputasi tangan, menangis penuh haru setelah bertemu dengan ayahnya yang telah 18 tahun berpisah.
Iman yang baru tiga bulan merantau di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara mengalami kecelakaan saat menuju tempat kerjanya.
Pemicu kecelakaan tersebut terbilang sepele, karena ia berusaha menggunakan sweater saat dibonceng motor rekannya menuju tempat kerjanya.
Akibat kecelakaan tersebut, ia harus rela kehilangan tangan kiri karena diamputasi.
Iman meninggalkan istri dan bayinya yang berusia 7 bulan untuk mencari nafkah sekaligus mencari sang ayah yang telah 18 tahun berpisah.
Di perantauan, ia juga tak memiliki sanak saudara dan tidak mempunyai handphone untuk memberi kabar keluarganya di kampung halaman.
Beruntung, Iman mendapatkan bantuan dari keluarga pasien yang satu ruangan dengannya, Suriana.
Suriana lah yang membantu Iman memposting kisahnya di Facebook.
Iman pun mendapatkan bantuan donasi untuk biaya rumah sakit, bahkan ia dapat bertemu dengan sang ayah, Abdul Jaini.

Baca juga: Kisah Tragis Bocah 5 Tahun Tak Bisa Lari saat Kebakaran, Ternyata Disekap dan Dirantai Tante Sendiri
Tangis pun pecah saat keduanya dipertemukan dengan kondisi Iman yang masih terbaring lemah di ranjang RSUD Nunukan.
Pertemuan haru itu juga membuat para perawat dan pasien yang menyaksikan ikut menangis.
Dikutip dari TribunKaltara, Abdul Jaini mengaku syok ketika melihat foto Iman dengan kondisi tangan teramputasi.
Kaki Iman pun juga tak bisa berfungsi normal dan luka lecet di sekujur tubuhnya.
Ia pun langsung memeluk dan menangis bersama putranya setibanya di ruang rawat RSUD Nunukan.
"Saya tidak sangka anak saya seperti ini. Begitu saya tiba di rumah sakit langsung saya peluk anak saya. Dia nangis saya juga ikut nangis," kata Abdul Jaini, Rabu (5/1/2022), pukul 11.00 Wita.