Jokowi Sebut Bos Ibu Kota Baru Pernah Jadi Kepala Daerah dan Seorang Arsitek, Pengamat: Ridwan Kamil

Presiden Joko Widodo buka suara soal kriteria Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) "Nusantara" yang ia incar.

Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memimpin video conference Rapat Persiapan Pelaksanaan Tes Covid-19, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (23/3/2020). 

TRIBUNPALU.COM- Sosok Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) "Nusantara" kini masih menjadi tanya publik.

Namun baru-baru ini Presiden Joko Widodo telah memberikan bocoran kriteria Kepala Otorita IKN yang ia incar.

Belum lama ini, Jokowi spesifik menyebutkan sosok yang ia inginkan, yakni pernah memimpin daerah dan berlatar belakang arsitek.

"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Jokowi saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/1/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Nama Ridwan Kamil langsung ramai disebut sebagai calon Kepala Otorita IKN incaran Jokowi. Gubernur Jawa Barat itu memang punya latar belakang arsitek.

Baca juga: Ngabalin Heran Ada Orang yang Tak Setuju Ahok Pimpin Ibu Kota Negara Baru: Dia Bisa Bantai Koruptor

Baca juga: Bocoran Kriteria Pemimpin Ibu Kota Baru Nusantara, Ada 4 Kandidat Kuat: Ahok hingga Tumiyana

Ia menempuh studi S1 jurusan teknik arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB), dan merampungkan jenjang S2 sebagai Master of Urban Design Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.

Emil, begitu sapaannya, juga pernah menjadi dosen teknik arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebagai arsitek, karya Emil banyak dikenal publik seperti Museum Tsunami Aceh, Gerbang Kemayoran, Marina Bay Waterfront Master Plan Singapura, dan lainnya.

Tak ayal, nama Ridwan Kamil pun menjadi salah satu kandidat kuat calon pimpinan ibu kota Nusantara. Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menyampaikan pendapatnya terkait hal ini.

Dia menilai sosok Ridwan Kamil memang dianggap menjadi figur paling mumpuni untuk memimpin Ibu Kota Nusantara yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Saya cenderung melihatnya pernyataan itu mengarah ke sana. Kans paling besar pak Ridwan Kamil. Pak Ridwan Kamil layak diberikan kesempatan untuk menuangkan kembali gagasannya,” kata Yayat, Minggu (23/1/2022).

Yayat memandang, wajar jika Jokowi menginginkan sosok yang berlatar belakang arsitek dan kepala daerah dalam memimpin ibu kota baru. Menurutnya, ada beberapa alasan terkait hal itu.

Pertama, seorang arsitek dianggap mampu membangun sebuah inovasi baru dalam pembangunan kota yang kreatif efisien dan mampu dibanggakan di masa depan.

“Kedua, kalau kepala daerah, dia bisa mengelola organisasi dalam skala besar. Dia tahu anggaran. Jadi bukan hanya sebatas engineer, tapi pinter mengorganisir, mengelola organisasi, bekerja dengan sinergi,” kata Yayat.

Yayat menilai, perpaduan antara seorang arsitek dan kepala daerah jauh lebih mumpuni dalam membangun sebuah ibu kota baru, yang notabene membutuhkan tidak hanya dari sisi teknokrat melainkan juga manajerial.

“Orang-orang seperti ini mampu melobi kepada lembaga terkait, sumber pendanaan yang lebih kompetitif. Jadi seseorang yang betul-betul multitalenta dalam arti memang orang ini bisa melakukan kolaborasi,” katanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved