Sulteng Hari Ini

Legislator PAN Sulteng Kritik Pernyataan Polda Sulteng Soal Temuan Kontainer Berisi Tembaga

Menurut Muhaimin, sampel jumlahnya tidak sampai sebanyak satu kontainer. 

Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM/FANDY
Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Hery Santoso usai rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulteng, beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat

TRIBUNPALU.COM, PALU - Anggota Komisi 3 DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng) Muhaimin Yunus Hadi mengkritik pernyataan kepolisian terkait kontainer di Pantoloan, Kota Palu, diduga membawa batuan tembaga. 

Kritik itu disampaukan Ketua PAN Poso tersebut dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang turut dihadiri Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Hery Santoso di gedung DPRD Sulteng Jl Sam Ratulangi, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu

Muhaimin mengkritik Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto karena menyebut kontainer diduga memuat sampel tembaga terbungkus dalam karung dari Gorontalo. 

Menurut Muhaimin, jumlah sampel tidak sampai satu kontainer. 

"Saya miris pernyataan Polda Sulteng. Katanya itu sampel dari Gorontalo. Masa sampel satu kontainer. Setahu saya sampel itu satu, dua atau lima karunglah," ujar Muhaimin kepada TribunPalu.com, Rabu (26/1/2022).

Baca juga: DPRD Sulteng Bahas Tambang Ilegal di Poso, Sigi dan Parimo

Baca juga: Penjelasan Polda Sulteng Soal Temuan 1 Kontainer Batuan Tembaga di Depo Pelabuhan Pantoloan Palu

Di hadapan Wakapolda, politisi PAN itu juga menegaskan akan memberikan catatan khusus kepada Kapolda terkait aktivitas tambang tembaga di Desa Oyom, Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli. 

Kawasan tambang tersebut menjadi incaran banyak pihak hingga kerap menimbulkan konflik. 

Akan tetapi, kata dia, belum ada upaya pengamanan dari aparat kepolisian meski beberapa kali telah disampaikan. 

"Minta maaf sebelumnya, ini sudah tragis dan saya akan beri catatan ke Kapolda. Berapa kali orang yang baku bunuh di Desa Oyom. Rapat pertama, kedua, ketiga, keempat, tapi tidak ada penyelesaian dari pihak keamanan," tuturnya.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved