KKB Papua

KKB Papua Umumkan Area Perang, Warga Sipil Diancam: Bukan Tanggung Jawab Kami Anda Mati di Sana

Setidaknya ada tiga daerah yang disebut KKB Papua sebagai daerah perang alias rawan konflik.

Facebook/TPNPB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. 

TRIBUNPALU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua mengumumkan area perang.

Setidaknya ada tiga daerah yang disebut KKB Papua sebagai daerah perang alias rawan konflik.

Mereka memperingatkan, wilayah perang tersebut tidak boleh ditinggali masyarakat sipil, khususnya pendatang.

Hal itu disampaikan juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom.

Dalam video yang beredar di media sosial, Sebby Sambom terang-terangan mengusir para pendatang di Papua.

Baca juga: KKB Papua Ajak Pasukan Setan Berperang, Nekat Bakar Kota Jika Ancaman Tak Didengarkan

Ia menyebut tiga daerah di Papua sebagai wilayah perang rawan konflik.

“Kami mengumumkan peringatan keras kepada semua orang Indonesia warga imigran yang cari makan di tanah Papua, kami peringatkan anda segera tinggalkan wilayah konflik perang,” kata Sebby Sambom.

“Yaitu Intan Jaya, Puncak Papua, dan Nduga,” tambahnya.

Sebby Sambom juga menegaskan, pihak KKB Papua tak akan bertanggungjawab dengan jatuhnya korban jiwa di wilayah tersebut.

Baca juga: KKB Papua Tetapkan Wilayah Perang, Para Pendatang Diusir: Kalau Mati Bukan Tanggung Jawab Kami

Ia beralasan, pihak KKB Papua sudah memberi peringatan yang harusnya dipatuhi warga pendatang.

“Kami tidak akan bertanggungjawab kalau anda mati di sana,” katanya.

“Jangan alasan bilang itu tukang bangunan atau tukang ojek. Tidak ada alasan, kami sudah umumkan itu wilayah perang,” tambahnya.

Seperti diketahui, KKB Papua makin gencar melakukan aksi teror di awal tahun 2022.

Baca juga: Sosok Letjen I Nyoman Cantiasa, Anggota TNI yang Mampu Luluhkan Hati KKB Papua Tanpa Peperangan

Setelah menyatakan perang dan mengibarkan bendera bintang kejora, KKB Papua tercatat dua kali menyerang TNI-Polri di bulan Januari ini.

Kontak tembak pertama dengan KKB Papua terjadi di Kabupaten Maybrat.

Akiban insiden itu, satu anggota TNI bernama Serda Miskel Rumbiak gugur.

Tak berlangsung lama setelah itu, kontak tembak dengan KKB Papua kembali terjadi.

Baca juga: KKB Papua Penembak Serda Miskel Rumbiak Terjepit, TNI-Polri Ajak Tokoh Adat Tangkap Pelaku

Kelompok yang ditetakan sebagai teroris itu menyerang pasukan Brimob.

Penyerangan itu menyebabkan Bharada Resi Nugroho mengalami luka tembak di dada kiri. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved