Munarman Beraksi di Persidangan, Saksi Dicecar Pertanyaan Tajam: Adakah Saya Nyuruh Ngebom?
Emosi Munarman meledak dalam sidang kasus dugaan tindak pidana terorisme yang menghadirkan saksi eks anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar.
TRIBUNPALU.COM - Emosi Munarman meledak dalam sidang kasus dugaan tindak pidana terorisme yang menghadirkan saksi eks anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar.
Dalam sidang tersebut, Munarman mengonfirmasi kehadirannya dalam acara seminar berkedok baiat ISIS pada 24-25 Januari 2015 lalu.
Ia bertanya kepada saksi berinisial AR yang hadir dalam acara tersebut.
"Ada enggak saya menyuruh saudara atau saudara Agus Salim atau Habib Muhsin (panitia acara) untuk melaksanakan seminar itu?" tanya Munarman.
Baca juga: Indonesia-Selandia Baru Bahas Peluang Kerjasama Sektor Perdagangan, Pertanian dan Energi
Kemudian AR menjawab, "tidak ada."
Munarman lantas bertanya lagi. "Ada enggak saya memberikan biaya untuk pelaksanaan seminar itu?" ucap Munarman.
"Tidak ada," jawab AR.
Munarman kembali melontarkan pertanyaan kepada AR.
Baca juga: Alasan Munarman Dijerat Pasal Hukuman Mati, JPU: Punya Kedudukan dan Pengaruh Kuat
"Adakah pada saat seminar itu saya menyuruh membunuh orang? Adakah saat seminar itu saya menyuruh ngebom?" tanya Munarman.
AR pun kembali menjawab, "tidak ada."
Setelah itu, Munarman mengungkit kejadian saat AR dihadirkan tim penyidik Polda Metro Jaya saat rekonstruksi.
Menurut Munarman, ketika rekonstruksi di Polda Metro Jaya, AR menyebutkan bahwa tidak ada pembaiatan.
Baca juga: Munarman Dijerat Pasal Hukuman Mati, Iwan Sumule: Setiap Tarikan Nafasnya Selalu Bela Rakyat
Namun, saat sidang, saksi berkata sebaliknya.
"Saya tanyakan kepada saudara karena pada saat kita rekonstruksi, saya masih ingat itu. Ingat betul rekonstruksi di Polda kan?" tanya Munarman.
"Iya (ingat)," jawab AR.
"Saudara menyatakan (saat rekonstruksi) di acara tidak ada baiat, kita sempat bersitegang pada saat itu. Ingat ya, waktu itu saudara menyatakan tidak ada baiat? "tanya Munarman.
Baca juga: Pengakuan Dokter Hidup 47 Tahun Bersama Keluarga KKB Papua, Rela Keluar Masuk Hutan Demi Sebuah Misi
"Iya, tidak menyaksikan (baiat)," jawab AR.
"Sekarang saudara bilang menyaksikan, waktu itu saudara ngotot?" tanya Munarman lagi.
"Iya, saya tidak menyaksikan," ujar AR. (*)
(Sumber: WartaKotalive.com)