26 Tahun Lalu Ibu Tien Disebut Meninggal karena Tertembak, Tutut Buka Suara: Masyarakat Harus Tahu
Tepat 26 tahun lalu, Raden Ayu Hj Siti Hartinah, atau lebih dikenal dengan Ibu Tien Soeharto meninggal dunia.
Keluarga memilih untuk memakamkan Ibu Tien di Astana Giri Bangun, komplek pemakaman keluarga yang dibangun oleh Keluarga Cendana.
"Penerbangan yang saya dapat waktu itu SQ, dan harus berhenti si Singapore. Untuk mempercepat waktu, suami saya menjemput saya di Singapore. Kami langsung menuju ke Solo. Jenazah ibu sudah ada di sana," lanjut Tutut.
Setelah melihat jenazah mendiang ibunya, Tutut menemui ayahnya.
Ia dikenal sangat dekat dengan sang ayahanda, dan kepadanya Soeharto menceritakan kronologi kematian Ibu Tien.
Kronologi wafatnya Ibu Tien
Dalam perjalanan mereka menuju Astana Giri Bangun, Soeharto bercerita kepada putrinya.
Pagi itu, Ibu Tien mengeluhkan susah napas namun ia tak merasakan sakit di dada.
"Ibumu pagi itu, mengeluh"
"Bapak, aku kok susah nafas yo"
"Bapak tanya mana yang sakit bu"
Ibumu bilang “Ora ono sing loro (tidak ada yang sakit), mung susah nafas pak (hanya susah nafas pak)”
Bapak bertanya lagi, “Dadanya sakit nggak bu”
Ibumu berbisik “ Ora ono (tidak ada)”
Bapak rebahkan ibu dengan bantal yang agak tinggi, karena ibumu susah nafasnya.
Bapak panggil ajudan untuk segera menyiapkan ambulans. Ibu harus dibawa ke rumah sakit segera.
Saya mencoba bertanya ke bapak “Jadi ibu tidak mengeluh sakit sedikitpun pak?”
Bapak menjawab dengan tegas, “Tidak, ibu hanya mengatakan susah nafas.”
“Jam berapa itu pak?” saya bertanya.
Kemudian bapak melanjutkan ceritanya, “Di dalam perjalanan, ibumu sudah tidak sadar. Sampai di rumah sakit, semua dokter sudah berusaha untuk membantu ibumu. Tapi, Allah berkehendak lain," tulis Tutut.
Tutut geram gegara rumor
Setelah sekian lama, penyebab kematian Ibu Tien Soeharto akhirnya terungkap.
Tutut menuliskan ini karena geram dengan rumor yang menyebut ibunya meninggal karena tertembak oleh kedua adiknya.
"Lalu saya mendengar berita tersebar, bahwa ibu wafat karena tertembak oleh adik-adik saya. Saya heran, siapa manusia yang tega menyebarkan berita keji tersebut. Demi Allah, apa yang bapak ceritakan, itu yang terjadi. Tadinya saya akan diamkan saja. Tapi rasanya berita itu semakin diulang-ulang ceritanya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Sebelum Allah memanggil saya, masyarakat harus tahu kebenarannya. Dan alhamdulillah sekarang ada medsos, yang alhamdulillah sayapun ikut aktif di sana. Siapapun yang membuat cerita itu, dan siapapun yang ikut menyebarkan, kami serahkan pada Allah untuk menilainya. Karena kami meyakini, bahwa Allah adalah Hakim Yang Maha Adil," tulisnya di Instagram. (*)
(Sumber: Tribun-Timur.com)