Sigi Hari Ini
10 Desa Sigi Kini Miliki Alat Pendeteksi Banjir Bandang
Diketahui Sistem Peringatan Dini Bencana itu merupakan bantuan dari NGO Mercy Corps Indonesia.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam
TRIBUNPALU.COM, SIGI - Pemerintah Kabupaten Sigi meresmikan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) Bencana di 10 desa pada dua Kecamatan.
Peresmian Sistem Peringatan Dini Bencana itu berlangsung di Desa Pulu, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (16/2/2022).
Diketahui Sistem Peringatan Dini Bencana itu merupakan bantuan dari NGO Mercy Corps Indonesia.
Alat itu terpasang di Kecamatan Dolo Selatan dan Kulawi.
Antara lain Desa Sambo, Balongga, Poi, Pulu, Walatana, Bangga, Salua, Namo, Mataue dan Toro.
Hadir dalam peresmian itu diantaranya Wabup Sigi Samuel Yansen Pongi, Kadis PMD Andi Wulur, Kaban BPBD Sigi Asrul Repadjori, Perwakilan BPBD Sulteng, dan masing-masing Kepala Desa yang dipasangi alat sistem peringatan dini tersebut.
Baca juga: Pertama di Indonesia, Alat Pendeteksi Likuefaksi akan Dipasang di Kota Palu dan Sigi
Hadir pula Perwakilan Mercy Corps Indonesia, BMKG Mutiara Sis Al Jufri, dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Palu Poso.
Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi mengapresiasi kerja sama Mercy Corps Indonesia dengan Pemkab Sigi terkait Sistem Peringatan Dini Bencana tersebut.
Ia mengatakan, alat pendeteksi bencana khususnya Banjir Bandang di 10 desa itu dapat meminimalisir korban jiwa dan harta benda saat bencana.
"Paling tidak sejak sirine tanda peringatan itu berbunyi masyarakat sudah harus ke tempat penampungan," ucap Samuel, Rabu (16/2/2022).
"Jadi tugas kita pemerintah daerah dan pemerintah desa menyiapkan titik kumpul dimana, sehingga waktu bunyi sirine kita harus kesana terjadi atau tidaknya bencana kita kesana dulu sampai berakhirnya tanda siaga bencana tersebut," jelasnya menambahkan.
Baca juga: Legislator Nasdem Sorot 2 Proyek Puskesmas Mangkrak di Sigi
Mantan Kadis Koperasi dan UMKM Sigi itu meminta warga dan pemerintah setempat menjaga serta merawat alat tersebut.
Informasi dihimpun TribunPalu.com, 10 kantor desa yang berkaitan dengan alat itu juga dipasangi pengeras suara dan sirine sebagai pemberitahuan awal buat warga setempat.(*)