Cuaca Ekstrem Banggai

Penjelasan dan Imbauan BMKG Luwuk soal Cuaca Ekstrem di Banggai

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Luwuk, Ali Mustofa, menjelaskan penyebab cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Banggai, Sula

Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM/ASNAWI ZIKRI
Kepala BMKG Luwuk, Ali Mustofa 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Luwuk, Ali Mustofa, menjelaskan penyebab cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah beberapa hari terakhir.

Dijelaskan, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Banggai.

Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada pada fase 3 di sekitar Samudera Hindia, dan menunjukkan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan.

Kondisi tersebut juga diperkuat dengan fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang cukup aktif di beberapa wilayah.

Adanya pola tekanan tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal.

"Ditambah lagi skala lokal, maka mobilitas udara naik hingga mengakibatkan pertumbuhan awan, hujan, dan angin kencang," papar Ali Mustofa kepada TribunPalu.com, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Update Corona Senin 21 Februari 2022: Tambah 34.418 Kasus Baru, Total Covid-19 Jadi 5.231.923

BMKG telah mengeluarkan rilis cuaca ekstrem di Indonesia sejak tanggal 17 hingga 23 Februari 2022.

Meski begitu, Ali Mustofa memprediksi hujan lebat disertai angin kencang di Kabupaten Banggai masih akan terjadi hingga sepekan ke depan. 

Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat waspada dan berhati-hati. 

"Karena angin kencang munculnya tiba-tiba. Jangan panik, tapi tetap waspada saja," imbaunya.

Bila hujan lebat disertai angin kencang muncul, maka masyarakat diimbau hindari pohon-pohon yang tinggi yang rentan roboh.

Selain itu, waspadai daerah rawan longsor seperti di wilayah Salodik, Kecamatan Luwuk Utara.

Sedangkan untuk cuaca maritim, kata Ali, gelombang cukup tinggi. 

"Kalau gelombang tinggi memang musimnya sekarang. Tapi ditambah fenomena itu makanya semakin meningkat," tuturnya.

Meningkatkan gelombang itu tentu sangat mengancam keselamatan nelayan-nelayan kecil. 

Sebelum melaut, nelayan diimbau tetap memantau informasi cuaca yang dirilis BMKG.

"Makanya harus update informasi BMKG, karena ada jam-jam tertentu cuaca buruk, tidak sepanjang 24 jam," imbau Ali. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved