Jokowi Bocorkan Waktu Pelantikan Kepala Badan Otorita IKN, Sebut Dari Nonpartai, Ridwan Kamil?

Menurut Jokowi, pelantikan bisa saja dilakukan pada minggu-minggu yang akan datang. "Secepatnya, secepatnya," ujar Jokowi di Kantor DPP Nasdem, Mente

Editor: Imam Saputro
handover/kompas
Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden: konsep desain ibu kota baru Nagara Rimba Nusa, pemenang sayembara Kementerian PUPR. 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Joko Widodo mengatakan sosok Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) akan dilantik dalam waktu dekat.

Menurut Jokowi, pelantikan bisa saja dilakukan pada minggu-minggu yang akan datang.

"Secepatnya, secepatnya," ujar Jokowi di Kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/2/2022).

"Ya mungkin ini minggu- minggu depan sudah kita lantik," lanjutnya.

Jokowi menegaskan, sosok Kepala Badan Otorita IKN nantinya bukan berasal dari kalangan partai politik.

"Non-partai," tambah kepala negara.

Sebelumnya, saat pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa di Istana Negara pada 19 Januari lalu Presiden Jokowi menyebutkan sejumlah kriteria soal sosok yang berpeluang menjadi kepala Badan Otorita IKN.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id, kriteria yang disebutkan Jokowi yakni yang punya latar belakang arsitek dan punya pengalaman memimpin daerah.

Lalu, saat ditanya lebih lanjuf apakah sosok yang berlatar belakang tersebut juga bersuku Sunda, Jokowi menyebut itu adalah harapannya.

Adapun tiga ciri itu saat ini ada dalam pada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Selain sudah berpengalaman memimpin daerah, pria yang akrab disapa Emil itu juga dikenal sebagai ahli bangunan dan tata kota.

Beberapa contoh bangunan yang pernah didesainnya antara lain Museum Tsunami di Banda Aceh, Marina Bay Waterfront Masterplan di Singapura.

Selain Emil, ada empat nama lain yang juga disebut-sebut akan menjadi calon Kepala Badan Otorita IKN.

Keempatnya yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Dirut PT Wijaya Karya, Tumiyana.

Sudah harus dilantik sebelum 15 April 2022

Berdasarkan UU tentang IKN, Presiden Jokowi sudah harus menunjuk Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) paling lambat 15 April, ini 4 nama yang digadang-gadang jadi Ketua Otorita IKN.

 Presiden Joko Widodo telah meneken Undang-Undang (UU) Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara pada 15 Februari 2022.

Pasal 3 ayat 10 beleid tersebut menyatakan, Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) ditunjuk dan diangkat presiden paling lambat dua bulan setelah UU tersebut diundangkan.

Artinya, Presiden Joko Widodo paling lambat mengangkat kepala dan wakil kepala Otorita IKN Nusantara pada 15 April 2022.

"Untuk pertama kalinya kepala Otorita IKN dan wakil kepala Otorita IKN ditunjuk dan diangkat oleh presiden paling lambat dua bulan setelah Undang-Undang ini diundangkan," tulis beleid tersebut.

Pada Pasal 9 ayat (1) beleid tersebut dinyatakan, kepala Otorita IKN bekerja dibantu oleh seorang wakil kepala Otorita IKN.

Presiden menunjuk, mengangkat, dan memberhentikan langsung kepala dan wakil kepala Otorita IKN setelah berkonsultasi dengan DPR.

"Pelantikan kepala Otorita IKN dan wakil kepala Otorita IKN dilaksanakan oleh presiden," sebut UU Nomor 3 Tahun 2022.

Dalam pasal (10) ayat (1) dijelaskan, kepala dan wakil kepala Otorita IKN memegang jabatan selama lima tahun terhituk sejak tanggal pelantikan.

Kepala dan wakil kepala Otorita IKN dapat ditunjuk dan diangkat kembali selama satu periode jabatan.

Namun, pimpinan IKN juga dapat diberhentikan oleh Presiden swaktu-waktu sebelum masa jabatan berakhir.

"Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara dan atau wakil kepala Otorita Ibu Kota Nusantara sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 dapat diberhentikan swaktu-waktu oleh presiden sebelum masa jabatan berakhir," tulis beleid tersebut.

Lebih lanjut mengenai struktur organisasi, tugas, wewenang, dan tata kerja Otorita IKN diatur dengan peraturan presiden.

"Struktur organisasi dan pengisian jabatan Otorita Ibu Kota Nusantara disesuaikan dengan tahapan persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Nusantara disesuaikan dengan dengan tahapan persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara serta kebutuhan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara," bunyi Pasal 11 UU Nomor 3 Tahun 2022 itu.

4 Nama Calon Pemimpin IKN

Empat nama kandidat pemimpin ibu kota baru telah dikantongi Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Berbeda dengan daerah lain, ibu kota baru yang ditetapkan di Penajam Paser Utara ini akan dikelola khusus oleh sebuah badan otorita.

Dikutip dari laman Setkab, Selasa (3/3/2020), Keempat nama yang akan menjadi calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) yakni Bambang Brodjonegoro, Basuki Tjahaja Purnama, Tumiyono, dan Abdullah Azwar Anas.

"Yang namanya kandidat ya memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjo (Brodjonegoro, red). Dua, Pak Ahok. Tiga, Pak Tumiyono. Empat, Pak Azwar Anas," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa Otoritas Ibu Kota Negara ini akan segera ditandatangani Peraturan Presiden (Perpres)-nya yang nanti di sana akan ada chief executive officer (CEO)-nya.

"CEO-nya sampai sekarang belum diputuskan. Dan akan segera diputuskan insyaallah dalam minggu ini," kata Jokowi.

Berikut profil 4 kandidat CEO Otoritas IKN yang dimumkan Jokowi:

 Azwar Anas

Abdullah Azwar Anas ditemui seusai diskusi bersama media dengan topik 'Kepala Daerah Bongkar Rahasia PDIP Menang Dalam Pilkada', Kongres V PDIP, Jumat (9/8/2019). TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Abdullah Azwar Anas ditemui seusai diskusi bersama media dengan topik 'Kepala Daerah Bongkar Rahasia PDIP Menang Dalam Pilkada', Kongres V PDIP, Jumat (9/8/2019). TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA (TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra Sakti)

Azwar Anas masuk sebagai salah satu deretan kepala daerah yang sangat familiar.

Sukses memimpin Kabupaten Banyuwangi dua periode, namanya pernah masuk bursa Calon Gubernur Jawa Timur.

Pria kelahiran Banyuwangi tahun 1973 ini pernah lama menggeluti profesi wartawan radio usai lulus dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI).

Kiprah politiknya dirintis dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan terpilih menjadi anggota DPR pada pemilu tahun 2004 dari daerah pemilihan Jatim III yang meliputi Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.

Di pemilu selanjutnya, Azwar berusaha lagi ke Senayan, namun usahanya kandas karena tak memperoleh cukup suara.

Gagal menuju parlemen, Azwar lantas mencoba peruntungan dengan menjajal pemilihan Bupati Banyuwangi dengan menggandeng Yusuf Widyatmoko sebagai pasangannya.

Di kepemimpinan sebagai Banyuwangi inilah namanya mulai banyak dikenal. Program paling menonjolnya yakni pembangunan ekonomi Banyuwangi dengan menggenjot sektor pariwisata.

Penjelasan Dokter soal Tutorial Pembuatan Masker dari Tisu Basah yang Viral di Media Sosial

VIRAL Kisah Penumpang yang Gantikan Sopir Taksi Online yang Capek dan Ngantuk

Achmad Yurianto: Pasien Suspect Corona yang Meninggal di Cianjur Dipastikan Negatif Virus Corona

Tumiyana

Berbeda dengan 3 kandidat lain yang berasal dari birokrat, Tumiyana merupakan wajah lama di BUMN, khususnya perusahaan negara di bidang konstruksi.

Saat ini, dirinya tercatat sebagai Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Lulusan Teknik Sipil Universitas Borobudur ini sebelumnya lama berkarir di BUMN karya lainnya, yakni PT PP (Persero) Tbk.

Di PP, Tumiyana pernah menjabat Direktur Keuangan sebelum kemudian menjadi Dirut PT PP selama dua periode dari 2008-2016 dan 2016-2018.

Selain itu, Tumiyana tercatat juga sebagai Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China.

Tumiyana juga dikenal sebagai pengusaha di sektor peternakan.

Dia memiliki sebuah peternakan sapi besar di kampung kelahirannya, Klaten.

Bambang Brodjonegoro

Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, di Gedung BPPT, Jln MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, di Gedung BPPT, Jln MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019). (Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com)

Sebelum terjun ke birokrasi, pria bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro merupakan akademisi tulen.

Karirnya banyak dihabiskan sebagai dosen di almamaternya, Universitas Indonesia (UI).

Sempat menjadi Kajur lalu Dekan FE UI, jebolan Jurusan Ilmu Ekonomi dan Pembangunan ini ditunjuk Menteri Keuangan tahun 2014 sebelum kemudian terkena reshuffle dan digantikan rekan yang juga seniornya sesama dosen FE UI, Sri Mulyani Indrawati.

Masih di era Presiden Jokowi, Bambang kemudian berganti posisi menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada tahun 2016-2019.

Di periode kedua Jokowi, Bambang kembali dipercaya sebagai anggota kabinet, kali ini diplot sebagai Menristek.

Presiden Jokowi Instruksikan Kapolri Tindak Tegas Penimbun Masker

Cegah Penularan Virus Corona, MUI Imbau Umat Muslim Sering-sering Berwudhu dan Berperilaku Higienis

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seusai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seusai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/12/2019). (Tribunnews.com/Theresia)

BTP alias Ahok jadi calon pemimpin ibu kota baru yang paling sering masuk pemberitaan.

Terbilang sukses dengan pencapaiannya sebagai Bupati Belitung Timur, namanya mulai dikenal publik saat jadi pendamping Jokowi di Pilgub DKI Jakarta tahun 2012.

Dia sempat merantau dan bekerja di Jakarta selepas lulus kuliah di Universitas Trisakti.

Ahok kemudian pulang kampung dan menggeluti bisnis tambang sebagai kontraktor PT Timah (Persero) Tbk.

Karir politiknya dimulai sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung, lalu memenangi Pilkada Belitung Timur berpasangan dengan Khairul Effendi.

Tahun 2009, Ahok mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar dan berhasil mengantongi 119.232 suara dan duduk di komisi II DPR RI.

MotoGP Qatar Dibatalkan karena Virus Corona: Tanggapan Para Pembalap, Moto2 dan Moto3 Masih Digelar

Karir politiknya makin melejit setelah dipinang Gerindra untuk mendampingi Jokowi di Pilgubn DKI Jakarta.

Ahok kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi presiden.

Malang bagi Ahok, saat pencalonannya sebagai sebagai Cagub DKI, dirinya kalah dari Anies Baswedan.

Ahok bahkan sempat mendekam sebagai narapidana di Mako Brimom setelah terjerat kasus tuduhan penistaan agama.

Namanya kembali jadi sorotan setelah ditunjuk menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Tangapan Ridwan Kamil

Selain Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga diisukan berpeluang menjadi kepala otorita ibu kota negara (IKN) baru yang bernama Nusantara.

Isu ini berkembang setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyebut kriteria pemimpin ibu kota negara baru harus memiliki beberapa kriteria.

Yakni memiliki pengalaman memimpin daerah dan juga berlatar belakang arsitek.

Seperti diketahui, Ridwan Kamil yang sering disapa Emil ini memiliki riwayat pendidikan di jurusan Teknik Arsitektur.

Kendati demikian, pihaknya belum dapat memberikan penjelasan terkait dengan informasi tersebut.

Emil menegaskan tidak mau berandai-andai masuk bursa pimpinan otorita ibu kota negara karena belum ada pernyataan resmi dari Presiden Joko Widodo.

"Belum ada info (soal ) makanya saya tidak mau berandai-andai dulu, nanti malah salah," kata Emil dikutip Kompas Tv, Senin (31/1/2022).

Sempat Kaget

Emil mengaku sempat kaget mengenai isu dirinya berpeluang menjadi calon Kepala Badan Otorita IKN.

Menurut dia calon kepala Otorita IKN yang sempat digadang-gadang presiden di antaranya Bambang Brodjonegoro dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Selain itu, kata Emil, profil calon kepala IKN seperti yang disebutkan Presiden, bukan hanya dirinya saja.

Yakni Menteri Sosial Tri Rismahirini alias Risma juga merupakan lulusan arsitek, termasuk Gubernur Aceh dan Walikota Makasar.

"Jadi belum ada konfirmasi dan saya belum bisa jawab secara utuh, karena belum ada pembicaraan formal terkait yang dimaksud tadi," kata Emil dilansir Tribunnews.com.

Menurut Emil Kepala Otorita IKN nantinya memiliki tugas mengawal pembangunan IKN dari nol.

Mulai dari membangun Istana Negara, membangun jalan, dan juga infrastruktur lainnya.

Meskipun demikian menurutnya, memilih kepala IKN bukan semata mata mencari insinyur.

Profil Ridwan Kamil

Mengutip TribunnewsWIki.com, Lahir di Bandung, Jawa Barat pada 4 Oktober 1971, Pemilik nama lengkap Mochammad Ridwan Kamil lahir dari pasangan suami istri Atje Misbach dan Tjutju Sukaesih.

Sejak kecil, Emil juga sudah memiliki jiwa berwirausaha.

Hal ini terlihat ketika duduk di SDN Banjarsari III, Bandung, ia sudah menjual es mambo buatannya sendiri.

Lulus dari sekolah dasar, Emil kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Bandung dan SMA Negeri 3 Bandung.

EMil terkenal sebagai siswa yang cerdas dan aktif berorganisasi, ini terlihat dari keaktifannya di beberapa organisasi seperti OSIS, Paskibra, dan klub sepak bola ketika masih sekolah.

Lulus dari SMA pada 1990, Ridwan Kamil kemudian melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di Universitas tersebut, Emil mengambil jurusan Tekni Arsitektur dan berhasil menyelesaikan studi S1-nya pada tahun 1995.

Selama kuliah di ITB, Ridwan Kamil juga akif di berbagai organisasi mahasiswa dan unit kegiatan seni.

Lulus dari ITB, Ridwan Kamil mendapat beasiswa sehingga bisa melanjutkan S2 di University of California, Berkeley mengambil Master of Urban Design, College of Environmental Design pada tahun 1999 sampai 2001. 

Setelah lulus dari ITB, ia melanjutkan kuliah S2, Ridwan Kamil juga bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.

Dua tahun berselang, pada 2004, ia mendirikan Urbane, sebuah firma yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur, dan desain.

Selain fokus menjalankan firmanya tersebut, Emil juga menjadi dosen tidak tetap di Teknik Arsitektur ITB.

Ia juga menjabat sebagai Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW di Hong Kong dan San Fransisco, serta SAA di Singapura.

Emil mulai terjun ke dunia pemerintahan ketika pada 2013 ia diusung sebagai calon Walikota Bandung oleh PKS dan Gerindra berpasangan dengan Oded Muhammad Danial sebagai wakilnya.

Hasilnya, Ridwan Kamil dan Oded berhasil memenangkan kontestasi Pilkada Kota Bandung tersebut dan dilantik pada 16 September 2013.

(Tribunnews.com/Galuh WIdya Wardani/Taufik Ismail)(TribunnewsWiki.com/Widi Pradana Riswan Hermawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Kepala Badan Otorita IKN Mungkin Dilantik Minggu Depan, Dari Nonpartai" Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jawaban Ridwan Kamil Soal Namanya Diisukan Berpeluang Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Sudah Harus Tunjuk Kepala Otorita IKN pada 15 April 2022" dan : Rekam Jejak 4 Calon CEO Ibu Kota Baru, Ahok Hingga Azwar Anas

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved