Minyak Goreng di Sulsel Langka dan Mahal,Ternyata karena Jatah Buat Warga Dijual ke Perusahaan
Polisi mengungkap penyebab langka dan mahalnya harga minyak goreng di wilayah Sulawesi Selatan atau Sulsel.
TRIBUNPALU.COM - Akhirnya terungkap penyebab minyak goreng di Sulawesi Selatan langka dan mahal.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana mengatakan hal itu terjadi karena adanya penyalahgunaan yang dilakukan produsen.
Menurut Kombes Komang, terdapat 61.000 liter minyak goreng yang semestinya diperuntukkan bagi warga Sulsel malah dijual ke perusahaan industri.
Akibatnya berdampak berdampak pada kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di wilayah tersebut.
Dalam praktiknya, Kombes Komang mengungkapkan minyak goreng yang didatangkan langsung dari Kalimantan Selatan itu tak langsung didistribusikan ke warga, melainkan ditampung di kilang minyak PT Smart di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
Baca juga: Bikin Gubernur Edy Rahmayadi Geram, Ini Sosok Pemilik 1,3 Juta Liter Minyak Goreng di Deli Serdang
"Jadi minyak yang dikirim dari Kalimantan Selatan itu jumlahnya 1.850 ton atau sekitar 1,85 juta liter. Sebagian itu harus didistribusikan untuk rumah tangga, tetapi yang terjadi adalah menjualnya ke industri," kata Komang melalui keterangan resminya yang diterima pada Selasa (22/2/2022).
Kombes Komang menuturkan, dari jumlah tersebut sebagian bisa dijual ke industri atau ekspor. Namun, sebagian lainnya adalah hak pasar dalam negeri atau rumah tangga.
Alih-alih mendistribusikannya kepada warga, salah satu perusahaan nasional yang menjadi produsen minyak goreng ini justru mengalihkan hak masyarakat itu dengan menjualnya ke industri.
Adapun perusahaan yang mendapatkan jatah dari penjualan minyak goreng oleh produsen yakni PT Malindo Feedmil Tbk, CV Duta Abadi, dan CV Evandaru Ind.
Bahkan untuk perusahaan CV Duta Abadi sudah mendapat jatah sebanyak enam kali penjualan atau yang terbanyak.
Sedangkan sisanya sebanyak 76,82 ton masih tersimpan di dalam kilang, namun sudah menjadi pemilik dari perusahaan yang telah memborong semua minyak tersebut.
"Kalau harga untuk minyak curah yang ditetapkan pemerintah itu berdasarkan harga domestik Rp10.300 per kilogram dan dijual oleh PT Smart ini seharga Rp19.100 per kilogramnya," katanya.
Sementara untuk harga minyak curah berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) Rp11.500 dan harga saat ini di pasaran melonjak ke Rp15.000 per kilogramnya.
Komang mengatakan, semua minyak yang ada di produsen PT Smart ini belum dikemas, sebagian menjadi minyak curah, dan lainnya dikemas dalam paketan yang harganya lebih tinggi dari minyak curah.
Dia menambahkan, PT Smart Tbk mengangkut total 1.850 ton minyak goreng curah yang diangkut menggunakan vessel tanker dari Kalimantan Timur menuju Pelabuhan Makassar.