'Bodo Amat' dengan Gertakan Amerika, Ternyata Putin Sudah Tahu Masa Depan Dunia Ada di 2 Negara Ini

Terungkap alasan Presiden Rusia Vladimir Putin berani cuek dengan gertakan Amerika Serikat.

Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin 

TRIBUNPALU.COM - Rusia telah melakukan operasi militer khusus ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022) kemarin.

Akibat dari hal tersebut Rusia menuai berbagai sanksi.

Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara yang paling mengecam operasi militer khusus ke Ukraina itu.

Sehingga tidak heran AS memberikan sanksi mengerikan kepada Rusia.

Ketika mendapat kabar mengenai operasi militer Rusia ke Ukraina, Presiden AS Joe Biden langsung turun tangan.

AS langsung menghantam empat bank Rusia, termasuk dua bank terbesar di Rusia Sberbank dan VTB Bank.

Dilansir dari kompas.com pada Selasa (1/3/2022), AS memotong lebih dari setengah impor teknologi Rusia.

Tujuannya untuk menargetkan beberapa oligarki Negeri Beruang Merah.

Baca juga: Jadi Negara Nuklir Terkuat, Vladimir Putin Percaya Diri Perintahkan Militernya Mode Tempur

Baca juga: Putin Makin Ngamuk! Jenderal Pasukan Khusus Rusia Tewas Dihantam Rudal Ukraina, 56 Tank Hancur

Sanksi AS lainnya juga mengenai 12 perusahaan besar lainnya serta raksasa energi Gazprom.

Di mana AS melarang mereka untuk meningkatkan modal di pasar keuangan Barat.

Selanjutnya ekspor teknologi pertahanan dan aeronautika ke Rusia juga akan dibatasi. 

Tidak hanya AS, negara-negara sekutu AS juga memberikan sanksi kepada Rusia.

Uni Eropa misalnya yang menargetkan 70 persen pasar perbankan Rusia.

Inggris beda lagi seluruh aset bank Rusia VTB dan produsen senjata Rostec dibekukan hanya dalam waktu beberapa jam.

Di Asia beberapa negara juga memberikan sanksi keras kepada Rusia.

Sebut saja Jepang yang menargetkan ekspor semikonduktor, yang saat ini mengalami kekurangan global, dan lembaga keuangan. 

Meski begitu, Presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya tetap tenang dan tidak terpengaruh.

Malahan dia malah semakin membombardir wilayah Ukraina bagian Timur.

Ini semua karena Putin tahu di masa depan AS bukanlah lagi negara paling penting di dunia.

Justru masa depan dunia, termasuk masa depan Rusia, ada di dua negara ini. Negara mana yang dimaksud Putin?

Dilansir dari Reuters pada tahun 2020 silam, Putin mengatakan China dan Jerman kini tengah menuju status negara superpower (adidaya).

Memang saat ini China sedang terlibat konflik dan Jerman masih kalah dibanding Inggris dan Prancis di Eropa, tapi Putin beranggapan berbeda.

Katanya, peran AS sudah berkurang. Termasuk juga peran Inggris dan Prancis.

Sebaliknya, bobot politik dan ekonomi China dan Jerman tengah menuju status negara adidaya.

"Jika AS tidak siap untuk membahas masalah global dengan Rusia, maka Rusia siap untuk berdiskusi dengan negara lain," kata Putin.

Putin mengatakan, AS tidak bisa lagi mengklaim eksepsionalisme-nya.

Sksepsionalisme sendiri adalah pandangan bahwa sebuah negara, masyarakat, lembaga, gerakan, atau era bersifat "eksepsional" (tidak biasa atau hebat).

Jadi, tidak heran bahwa Rusia tidak peduli lagi dengan AS.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul "Pantas Berani Bersikap 'Bodo Amat' Meski Amerika Koar-koar, Nyatanya Vladimir Putin Sudah Tahu Masa Depan Dunia Justru Ada di Tangan Dua Negara Ini"

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved