PBB Sudah Buka Suara, Sebut Perang Nuklir Makin Dekati Kenyataan Akibat Ulah Rusia

Hingga memasuki hari ke-20, Selasa (15/3/2022), tidak ada tanda-tanda kedua negara bakal melakukan gencatan senjata.

old.qha
Ilustrasi senjata nuklir ukraina 

Baru Februari lalu, AS memperbarui Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru, atau START Baru, perjanjian pengendalian senjata nuklir dengan Rusia, selama lima tahun lagi.

Perjanjian bilateral memiliki pengurangan janji nasional dan pembatasan pada senjata pertahanan strategis, khususnya hulu ledak nuklir dan rudal darat dan kapal selam serta pesawat militer yang dirancang untuk membawa mereka.

Bulan lalu, wartawan menekan Presiden Biden tentang apakah orang Amerika harus khawatir tentang kemungkinan konflik nuklir, yang dia jawab, “Tidak.”

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengecam retorika antagonis Putin tentang senjata nuklir, dengan mengatakan,

“Baik Amerika Serikat maupun NATO tidak memiliki keinginan atau niat untuk konflik dengan Rusia. Kami pikir retorika provokatif seperti ini mengenai senjata nuklir berbahaya, menambah risiko salah perhitungan, harus dihindari, dan kami tidak akan menurutinya.” (*)

(Sumber: TribunPekanbaru.com)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved