Putin Bakal ke Indonesia Hadiri KTT G20 di Bali, PM Australia Keberatan, Langsung Hubungi Jokowi

Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan tetap menghadiri KTT G20 yang dilaksanakan di Bali, Indonesia, akhir tahun ini.

Biro Pers Istana Kepresidenan
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan tetap menghadiri KTT G20 yang dilaksanakan di Bali, Indonesia, akhir tahun ini. 

"Rusia telah menginvasi Ukraina. Ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional," kata Morrison pada konferensi pers di Melbourne.

"Dan gagasan untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin, bagi saya, adalah langkah yang terlalu jauh."

Namun, China minggu ini menggambarkan Rusia sebagai anggota penting G20 dan mengatakan tidak ada anggota yang memiliki hak untuk mengusir negara lain.

Meski begitu, Morrison mengungkapkan bahwa keberatannya itu muncul karena kekejaman yang ditunjukkan Rusia sendiri.

Ia pun mengutuk agresi Rusia dan berjanji akan mengambil tindakan tegas.

“Jadi kita tahu Vladimir Putin mengambil nyawa warga sipil yang tidak bersalah,” kata Morrison.

"Saya tidak terkejut dengan kebiadaban mereka. Saya tidak terkejut dengan arogansi mereka dalam apa yang mereka coba terapkan di Ukraina. Dan itulah mengapa Australia menjadi salah satu yang terkuat dalam mengambil tindakan terkait dengan Rusia."

Australia hari Minggu mengumumkan larangan semua ekspor alumina dan bauksit ke Rusia sambil menjanjikan lebih banyak senjata dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Pemerintah mengatakan Australia telah menjatuhkan 476 sanksi terhadap individu dan institusi Rusia sejak invasi dimulai pada Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Rusia Tiba-tiba Punya Lawan Baru, Presiden Putin Disebut Siap Perang Nuklir Hadapi Raksasa Asia

Baca juga: Pertahanan Rusia Jebol, Ukraina Pakai Senjata Mematikan Peninggalan Uni Soviet, Ini Penampakannya

Dampak Dukungan Masyarakat Indonesia pada Rusia

Masyarakat Indonesia dinilai cenderung mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Sebuah survei menunjukkan adanya sikap antipati terhadap Barat, khususnya Amerika Serikat.

Rupanya, hal tersebut bisa memberikan dampak tertentu, terutama di bidang hubungan internasional.

Dikutip TribunWow.com dari Aljazeraa, Senin (21/3/2022), beberapa spekulasi muncul terkait penyebab banyaknya warga Indonesia yang mendukung Rusia.

Padahal, dunia internasional saat ini tengah ramai-ramai mengecam keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved