Pelaku yang Racuni Miliarder Rusia Diduga Salah Sasaran, Ahli Kimia Inggris Ungkap Kejanggalan
Hamish de Bretton-Gordon, mantan tentara Inggris yang ahli bidang senjata biologis, kimia, dan nuklir meyakini Abramovich adalah korban salah sasaran.
TRIBUNPALU.COM - Bos klub sepak bola Chelsea FC, Roman Abramovich disebut telah menjadi korban diracuni.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa (28/3/2022) malam.
Mengalami sejumlah gejala keracunan, Abramovich dan dua negosiator dari Ukraina diduga sengaja diracuni untuk menghambat proses damai Rusia-Ukraina yang didalangi oleh kelompok pro perang di Rusia.
Namun pemerintah Ukraina hingga Amerika Serikat (AS) telah buka suara meyakini kasus yang menimpa Abramovich dan dua korban lainnya bukan lah karena diracuni.
Baca juga: Miliarder Rusia Keracunan Usai Temui Ukraina untuk Damai, AS Adu Domba Buat Perang Makin Panas?
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, dari beberapa orang yang hadir dalam diskusi damai Rusia-Ukraina, hanya Abramovich dan dua korban lainnya yang mengalami gejala diracuni.
Hamish de Bretton-Gordon, seorang mantan tentara Inggris yang ahli dalam bidang senjata biologis, kimia, dan nuklir meyakini Abramovich adalah korban salah sasaran atau tidak sengaja ikut terkena racun.
Menurut Hamish jenis racun yang digunakan adalah organophosphates yang menyerang sistem syaraf.
"Tetapi ini memang terlihat sangat aneh negosiator mereka (Rusia) sendiri Abramovich ikut terkena dampaknya," jelas Hamish.
Hamish menjelaskan ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama adalah pelaku tidak peduli jika ada warga sipil jadi korban.
Sedangkan kemungkinan kedua, pelaku tidak mengeksekusi misinya dengan baik sehingga Abramovich ikut terkena getahnya.
Namun segala kecurigaan soal kasus dugaan diracuni ini telah ditampik oleh pemerintah Ukraina.
Sebelumnya diberitakan, Abramovich diduga diracuni karena keterlibatannya dalam menjembatani perundingan damai antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dilansir TribunWow.com dari Metro, Senin (28/3/2022),The Wall Street Journal melaporkan bahwa mantan pemilik Chelsea FC itu terkena gejala setelah menghadiri pertemuan di Kyiv awal bulan ini.
Abramovich, dan dua pejabat senior Ukraina, dikatakan mengalami pengelupasan kulit di wajah dan tangan mereka.
Tak hanya itu, mereka disebut mengalami mata merah, dan robekan terus-menerus yang menyakitkan.