Balas Dendam, Trump Minta Putin Bongkar Kasus Bisnis Anak Presiden AS Joe Biden
Donald Trump dikritik karena meminta Vladimir Putin merilis informasi apa pun yang dimiliki pihaknya tentang dugaan transaksi bisnis putra Joe Biden.
"Presiden Biden adalah panglima tertinggi Amerika; kami berada di ambang perang terbuka dengan Rusia; Putin jelas merupakan musuh Amerika,” kata Penulis, jurnalis, dan pengacara Seth Abramson.
"Jadi orang akan berpikir bahwa informasi apa pun yang dirilis Putin tentang panglima tertinggi kami adalah bohong—namun Trump sekarang (justru) memohon bantuan Putin. Pengkhianatan terbuka."
Anggota DPR AS Ted Lieu, seorang Demokrat California, dalam unggahannya di Twitter membandingkan tanggapan Biden dengan Trump di tengah serangan Rusia ke Ukraina, dan mengaku bangga dengan Presiden saat ini dibanding pendahulunya.
"Vladimir Putin adalah penjahat perang dan penjagak. Berikut dua komentar (tentangnya) : Presiden Biden: Orang ini tidak dapat tetap berkuasa. Trump: Tolong bantu saya Vladimir.”
Ketua Komite Nasional Demokrat Jaime Harrison menambahkan: "Trump, pemimpin GOP (Partai Republik), mencintai Putin lebih dari dia mencintai Amerika. Telah terbukti untuk sementara bahwa pria itu sangat membutuhkan bantuan profesional."
Richard Painter, pengacara dan mantan kepala pengacara etika Gedung Putih di bawah pemerintahan George W Bush, menggambarkan Trump sebagai "bajingan dan pengkhianat" atas komentarnya.
Sementara pembuat film Andy Ostroy berkata: "Pengkhianat ini sekarang mencari keuntungan pribadi dari musuh brutal Amerika, yang secara harfiah membantai pria, wanita, wanita hamil, anak-anak dan bayi yang tidak bersalah dan menghancurkan kota-kota."
Berbicara kepada Newsweek, Thomas Gift, direktur pendiri University College London's Centre on US Politics, menambahkan: "Ketika seluruh dunia melihat agresi Rusia dengan ngeri, Trump, dengan gaya khas Trumpian, melihat peluang emas untuk mempertahankan namanya di berita utama—dan berhasil.”
“Ketika Joe Biden mengungkapkan kemarahan moralnya atas Putin—mengakui bahwa dia secara pribadi ingin pemimpin Rusia digulingkan dari kekuasaan dan melabelinya sebagai 'penjahat perang'—Trump justru meminta dukungan dari musuh yang sama. Sangat kontras," kritiknya.
Pernyataan terbaru Trump juga muncul setelah dia memuji Putin sebagai "jenius dan cerdas" atas taktiknya yang bersiap untuk invasi habis-habisan ke Ukraina pada akhir Februari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minta Bantuan Putin Saat Serangan Rusia ke Ukraina Berlanjut, Trump Disebut Penghianat ",
Penulis : Bernadette Aderi Puspaningrum
Editor : Bernadette Aderi Puspaningrum
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/trump-dan-biden.jpg)