KKB Papua
Jenderal KKB Papua Rupanya Pakai Senjata Buatan Belgia, Dalam Semenit Muntahkan 1.000 Peluru!
Jenderal kelompok separatis Papua, Egianus Kogoya telah menjadi sosok paling dicari aparat TNI-Polri sejak tahun 2018.
TRIBUNPALU.COM - Jenderal kelompok separatis Papua, Egianus Kogoya telah menjadi sosok paling dicari aparat TNI-Polri sejak tahun 2018.
Egianus Kogoya merupakan pemimpin kelompok separatis di wilayah Nduga.
Nama Egianus Kogoya mulai dikenal ketika dirinya terlibat dalam aksi pembantaian para pekerja PT Istaka Raya pada tahun 2018 silam.
Egianus kini diduga kuat menjadi aktor utama penyerangan Pos Marinir di Kenyam, Nduga, Papua.
Baca juga: Nasib Jenderal KKB Papua di Ujung Tanduk, Polda Papua Temukan Jejak Baru: Sudah Terpantau!
Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menyebutkan, Egianus dilengkapi dengan persenjataan canggih dalam aksi penyerangan tersebut.
Akibatnya, dua marinir gugur, satu kritis, dan tujuh lainnya terluka.
“Setidaknya ada tiga senjata berat yang dikuasai kelompok Egianus Kogoya. Mereka punya dua pucuk pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM) dan satu pucuk Minimi,” ungkap Faizal dilansir dari Kompas.com, Senin (28/3/2022) malam.
Baca juga: Tak Tinggal Diam, Tim Gabungan TNI Langsung Diterbangkan Kejar KKB Papua: Bila Diserang Kami Balas!
Faizal menjelaskan, dua pucuk GLM yang dikuasai Egianus berasal dari rampasan pada 2019 dan 2020.
Sedangkan Minimi merupakan senjata otomatis peluru hambur buatan Belgia.
Senjata ini mampu menembakan seribu peluru hanya dalam waktu satu menit.
Senjata tersebut pernah terlihat digunakan Egianus Kogoya ketika mengadang rombongan TNI di Danau Habema pada 23 Agustus 2018, di mana mengakibatkan dua anggota TNI gugur.
Baca juga: Kami Balas dengan Kekuatan Penuh, TNI Beri Peringatan untuk KKB Papua Usai Serang Pos Satgas Mupe!
Namun, tak hanya GLM dan Minimi, Faizal juga memperkirakan bahwa setidaknya masih ada belasan pucuk senjata yang dikuasai KKB pimpinan Egianus Kogoya.
"Mereka juga punya 11 pucuk senjata laras panjang dan enam pucuk senjata laras pendek," kata Faizal.
Diberitakan sebelumnya, kontak senjata terjadi antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya dengan personel Marinir di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) sore.
Baca juga: Apa Itu Provinsi KKB? Daerah Merah Paling Sering Makan Korban, Kini Dinilai Bisa Akhiri Konflik
Akibat kejadian tersebut, dua personel marinir gugur, satu kritis dan tujuh luka-luka.
"Benar ada kontak senjata yang mengakibatkan satu anggota marinii gugur dan dua lainnya kritis akibat GLM (granat) yang dilontarkan KKB," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri, di Mappi, Sabtu. (*)
(Sumber: Tribun-Papua.com)