Rusia Tarik Pasukannya dari Ukraina, Inggris Sebut Putin Sedang Lakukan Trik untuk Tutupi Kekalahan

Niat Rusia menarik pasukannya daro Ukraina justru menuai sindiran dari negara-negara barat, satu di antaranya adalah Inggris.

Sky News
Vladimir Putin 

TRIBUNPALU.COM - Konflik antara Rusia dan Ukraina mulai mendingin.

Rusia mengumumkan akan menarik pasukan militernya dari Ukraina, pada Selasa (29/3/2022).

Pengumuman ini disampaikan bersamaan dengan terjadinya perundingan damai antara Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki.

Namun niat Rusia ini justru menuai sindiran dari negara-negara barat, satu di antaranya adalah Inggris.

Dikutip TribunWow.com, media inggris Thesun.co.uk menyampaikan, para ahli melihat Rusia telah kalah dalam konflik ini sehingga setuju untuk melakukan diskusi damai di Turki bersama Ukraina.

Sementara itu Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyindir rencana Rusia untuk menarik pasukan militer mereka.

"Rusia pasti berpikir bahwa kita baru lahir kemarin. Putin ingin menghancurkan Ukraina. Itu adalah yang dia katakan," jelas Wallace.

Wallace menjelaskan, saat ini Putin harus menghadapi realita pasukan militer Rusia kalah dari Ukraina.

Baca juga: Negara-negara Eropa Usir para Diplomat Rusia, Curiga Wilayahnya Disusupi Agen Rahasia

Baca juga: Perang Makin Mengerikan, Inggris Kirim Senjata Mematikan ke Kyiv untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia

Kemudian Wallace mmeminta agar publik menilai Rusia jangan dari perkataan melainkan dari kenyataan di lapangan.

Rusia menyampaikan, pengurangan aktivitas militer ini dilakukan demi kelancaran negosiasi antara Rusia dan Turki.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, informasi ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin, pada Selasa (29/3/2022).

Fomin menyampaikan, dirinya juga turut berharap pihak Ukraina melakukan hal serupa.

"Mematuhi konvensi Jeneva, termasuk memperlakukan penjahat perang secara manusiawi," ujar Fomin.

Fomin menjelaskan, pertimbangan diambilnya keputusan ini di antaranya karena pemerintah Ukraina bersedia untuk tetap netral.

Pengurangan aktivitas militer juga diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan antara Rusia dan Ukraina.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved