Pasukan Rusia Mundur! Ukraina Kuasai Seluruh Wilayah Kyiv, Ratusan Warga Sipil Tewas Tertembak

Ada kemungkinan pembunuhan warga sipil di daerah-daerah yang telah diduduki pasukan Rusia selama invasi.

Evgeniy Maloletka/AP
Mayat-mayat dimasukkan ke dalam kuburan massal di pinggiran Mariupol, Ukraina, pada 9 Maret, karena orang-orang tidak dapat melakukan pemakaman tradisional karena pengeboman besar-besaran oleh pasukan Rusia. 

TRIBUNPALU.COM - Ukraina mengaku bahwa pihaknya telah mendapatkan kembali kendali atas wilayah Kyiv,  Sabtu (2/3/2022).

Pasukan Rusia mundur dari sekitar ibu kota dan kota Chernigiv.

Ukraina mengatakan telah mendapatkan kembali kendali atas "seluruh wilayah Kyiv" setelah pasukan Rusia mundur dari kota-kota penting di dekat ibu kota Ukraina.

Namun, dilansir AFP, bukti terbaru muncul tentang kemungkinan pembunuhan warga sipil di daerah-daerah yang telah diduduki pasukan Rusia selama invasi.

Wartawan AFP melihat setidaknya 20 mayat di satu jalan di kota Bucha dekat Kyiv, termasuk satu dengan tangan terikat, dan mayat seorang fotografer yang hilang ditemukan di desa terdekat.

"Semua orang ini ditembak," kata Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk kepada AFP, seraya menambahkan bahwa 280 mayat lainnya telah dikuburkan di kuburan massal di kota itu.

Saat menarik diri dari beberapa wilayah utara, Rusia tampaknya berfokus pada Ukraina timur dan selatan, di mana ia telah menguasai sebagian besar wilayah.

"Rusia memprioritaskan taktik yang berbeda, yakni mundur ke timur dan selatan," kata penasihat presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak di media sosial.

"Tanpa senjata berat kami tidak akan bisa mengusir (Rusia)," katanya.

Namun pihak berwenang Ukraina menawarkan kabar baik kepada warga, mengeklaim kemajuan melawan Rusia lebih dari lima minggu setelah invasi Moskwa memicu konflik terburuk di Eropa dalam beberapa dasawarsa.

"Irpin, Bucha, Gostomel dan seluruh wilayah Kyiv dibebaskan dari penjajah," kata wakil menteri pertahanan Ganna Maliar di Facebook, merujuk pada kota-kota yang telah rusak berat atau hancur akibat pertempuran.

Dikutip dari laman Aljazeera, Wali Kota Bucha, dekat Kyiv, mengatakan 300 orang telah dimakamkan di kuburan massal di kota dan jalan-jalan tetap dipenuhi dengan mayat orang yang dibunuh oleh pasukan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia yang mundur meninggalkan ranjau darat, menciptakan situasi "bencana".

Negosiator utama Ukraina dalam pembicaraan damai mengatakan Rusia telah "secara lisan" menyetujui proposal utama Ukraina.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya memerintahkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved