KKB Papua

Penampakan KKB Papua Tembak Helikopter, Senjata Diduga Pelontar Granat Diarahkan ke Langit

Video memperlihatkan kelompok separatis di Papua menembak helikopter viral di media sosial.

Screenshoot/Youtube
Penampakan KKB Papua tembak helikopter. 

TRIBUNPALU.COM - Video memperlihatkan kelompok separatis di Papua menembak helikopter viral di media sosial.

Dalam video itu, terlihat beberapa anggota kelompok separatis menenteng senjata laras panjang.

Salah satu anggota kelompok separatis diduga menggunakan senjata yang dibekali dengan pelontar granat.

Mereka terlihat membidik ke arah langit ketika terdengar suara helikopter.

Bunyi letusan senjata api pun terdengar saling bersahutan.

Baca juga: Jangan Main-main dengan Kami, KKB Papua Ngaku Haus Darah hingga Beri Pesan Khusus untuk TNI-Polri

Dalam video itu terlihat sekitar lima anggota KKB Papua dilengkapi dengan senjata laras panjang.

Di akhir video, sang perekam memperlihatkan satu helikopter yang sedang terbang.

Diduga, helikopter itulah yang berusahan ditembak dan dijatuhkan para anggota KKB Papua.

Tidak diketahui pasti kapan dan di mana video tersebut direkam.

KKB Papua Haus Darah

Petinggi sekaligus juru bicara kelompok separatis di Papua, Sebby Sambom memberi peringatan keras kepada pemerintah Indonesia.

Sebby Sambom meminta pemerintah Indonesia berhenti mengirim militer ke wilayah Papua.

Dalam peringatannya, Sebby Sambom mengungkit soal kanibalisme yang ia sebut sebagai kebiasaan pendahulunya.

“Kami berikan peringatan keras kepada Indonesia untuk tidak main-main dengan kami Bangsa Papua. Kami orang Yali adalah Suku Canibal Tribe di Papua, dan kami sudah mulai haus darah manusia,” kata Sebby Sambom dalam keterangan tertulis yang disebarkan di media sosial.

Baca juga: Kirim Peringatan, Petinggi KKB Papua Ungkit Soal Kanibalisme: Ayah Saya Dansa dengan Daging Manusia

Secara terang-terangan, Sebby Sambom mengungkap soal tradisi kanibalisme yang dulu dilakukan ayahnya.

Ia menyampaikan hal tersebut sebagai bentuk peringatan kepada Pemerintag Indonesia.

“Saya Sebby Sambom, anak seorang panglima perang di Yali Utara. Dulu Ayah saya bunuh orang dan pesta dansa dengan daging manusia, dan darah itu ayah saya ada mengalir di tubuhku,” ujar Sebby Sambom.

Peringatan yang dikeluarkan Sebby Sambom merupakan respon kasus pembunuhan terhadap keluarga seorang prajurit TNI di Kabupaten Yalimo, Papua.

Sebby Sambom menegaskan, kasus pembunuhan itu bukan ulah kelompoknya.

Menurut Sebby Sambom, tidak ada basis kelompoknya yang saat ini berada di Kabupaten Yalimo.

Ia bahkan menjamin wilayah tersebut merupakan salah satu tempat paling aman di Papua.

“Di Yalimo itu tidak ada kelompok kriminal, karena dari sejak nenek moyang sampai hari ini tidak ada kriminal, apa lagi maling kecil pun tidak ada,” kata Sebby Sambom

“Yalimo itu negeri yang damai dan aman,” tambahnya.

Baca juga: Bos KKB Papua Berapi-api Merasa Dituduh, Beri Ancaman Serius ke Pemerintah: Kami Mulai Haus Darah!

Sebyy Sambom mengaku jengkel dengan pemberitaan yang menyebutkan kasus pembunuhan itu dilakukan salah satu kelompoknya.

Sosok yang pernah mendekam di penjara atas tuduhan makar itu memperingatkan pemerintah Indonesia untuk tidak menuduh kelompoknya.

Bahkan Sebby Sambom berani mengancam bakal melakukan tindakan kekerasan jika peringatannya tak didengarkan.

“Oleh karena itu kami berikan Peringatan Keras kepada Indonesia untuk tidak main-main dengan kami Bangsa Papua,” katanya.

“Kami sudah mulah haus darah manusia, oleh karena itu kami tegaskan sekali lagi bahwa Pemerintah Indonesia jangan main-main dengan kami Bangsa Papua,” ujar Sebby Sambom menambahkan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved