KKB Papua

Pistol Canggih KKB Papua Tak Mempan, Anak Buah Sang Pentolan Tewas Diterjang Peluru Panas TNI-Polri

Meski dibekali pistol canggih, salah satu anak buah pentolan kelompok separatis di Papua tak bisa melukai prajurit TNI-Polri.

Tribun Papua
Ali Teu Kogoya (35 th), anggota KKB di Kabupaten Puncak tewas. 

TRIBUNPALU.COM - Meski dibekali pistol canggih, salah satu anak buah pentolan kelompok separatis di Papua tak bisa melukai prajurit TNI-Polri.

Awalnya, anak buah pentolan KKB Papua itu seolah percaya diri dengan senjata yang dimilikinya.

Namun akhirnya, ia malah tewas diterjang peluru panas prajurit TNI-Polri.

Ali Teu Kogoya (35 th), anggota KKB di Kabupaten Puncak tewas dalam operasi tersebut.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, penindakan dilakukan Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz pada Minggu (3/4/2022).

Baca juga: KKB Papua Panik, Sebut Markasnya Hancur Digempur TNI-Polri, Langsung Ngadu ke Amerika Serikat

Ali Teu Kogoya yang telah bergabung dengan Kelenak Telenggen di Ilaga, ditembak lantaran melawan petugas saat ditangkap pada Minggu

"Benar ada penembakan yang menewaskan anggota KKB di Ilaga, Minggu," kata Fakhiri, melansir Kompas.com, Senin (4/4/2022).

Fakhiri menyebut, Ali Kogoya merupakan anggota KKB Kuyawage.

Sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazen turut disita dari tangan Ali Kogoya.

Barang bukti tersebut lalu diamankan di Polres Puncak.

Sementara jenazah Ali Kogoya dievakusai ke Puskesmas Ilaga.

Fakhiri mengatakan, senjata api yang dibawa Ali Kogoya berasal dari Undius Kogoya.

Baca juga: Panglima KKB Papua Tiba-tiba Ngaku Markasnya Dibom TNI-Polri, Minta Tolong ke PBB: Mohon Pantauan!

Undius Kogoya sendiri dikenal sering melancarkan teror di Puncak, Puncak Jaya hingga Intan Jaya.

Ali Kogoya diketahui bergabung dengan Kelenak Telenggen di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Intai Pos Keamanan

Sementara itu, Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menyebut, penangkapan terhadap Ali Kogoya berlangsung di Kago, Distrik Ilaga.

Ali Kogoya saat dikejar petugas, diduga sedang mengamati atau mengintai pos keamanan.

"TKP itu tidak jauh dari pos keamanan dan Polsek, kalau garis lurus itu cuma 200 meter saja, Kejadian satu bulan lalu yang masyarakat kena tembak itu, juga di daerah situ," ujar Faizal Ramadhani di Jayapura, Senin (4/4/2022).

"Tentunya kalau dia sedang di situ ada yang sedang diamati."

Anggota KKB itu ditembak petugas karena berusaha melawan dan hendak menembak petugas saat ditangkap.

Belum lama ini, Satgas Cartenz juga menembak dua anggota KKB di Nabire yakni Toni Tabuni (24) dan Kais Tabuni (25).

Baca juga: Hanya Bawa 2 Peluru, Anggota KKB Papua Nekat Mata-matai Aparat hingga Berujung Ditembak Mati!

Daftar kejahatan Toni Tabuni disebut cukup banyak karena ada sembilan laporan polisi yang melibatkan dirinya.

Salah satunya adalah, kasus penembakan mantan Kepala BIN Daerah Papua di Beoga, Kabupaten Puncak, pada 25 April 2021.

Bos KKB Papua Ngamuk

Juru bicara kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua Sebby Sambom mengatakan bahwa TNI-Polri telah menyerang kawasan Alguru, Nduga, Papua pada Kamis (31/3/2022).

Sebby mengatakan bahwa TNI-Polri menggunakan bom mortir dan senjata kimia beracun dalam penyerangan tersebut.

Tak hanya itu, menurut Sebby serangan TNI-Polri turut membakar rumah milik warga sipil.

"Serangan bom mortir dua hari berikutnya mengakibatkan sembilan rumah warga sipil di Alguru terbakar hangus, menghancurkan semua harta benda milik warga sipil orang asli Papua di Ndugama," ujar Sebby Sambom dalam laporannya.

Menurut Sebby dampak dari penyerangan itu langsung membakar rumah-rumah warga sipil.

Namun ia mengakui bahwa dirinya dan anggotanya tidak mengetahui dengan pasti jenis dan senjata apa yang digunakna TNI-Polri dalam penyerangan tersebut.

Baca juga: Bak Menantang Maut, Anggota KKB Papua Nekat Berdiri 200 Meter Depan Pos Keamanan Sambil Bawa Senjata

Markas KKB di Alguru diklaim menjadi telaga lumpur akibat serangan itu.

Namun KKB memastikan tidak ada korban jiwa.

Dengan melihat serang bom mortir, Panglima TPNPB-KODAP III Ndiuama Bridgen Egianus Kogeya melalui telpon selulernya mempertanyakan penggunaan bom oleh TNI/Polri yang menghancurkan alam dan merusak rumah warga sipil.

"Jadi anda Indonesia merusak tanah? Saya ada sama-sama dengan anda TNI/Polri di Kenyam," ungkap Sebby mengulang pernyataan Egianus.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved