Amerika Ancam China! Risikonya Tidak Main-main Jika Xi Jinping Berani Bantu Vladimir Putin

Amerika Serikat dan China. Kehadiran dua negara tersebut menambah panas perang antara Rusia dan Ukraina.

Handover
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengancam Pemimpin China terkait pasokan senjata ke Rusia. 

TRIBUNPALU.COM - Perang Rusia vs Ukraina terus bergejolak dan terhitung hampir memasuki bulan kedua.

Tak hanya kedua negara, pihak-pihak lain ikut terlibat dalam perang tersebut.

Contohnya Amerika Serikat dan China. Kehadiran dua negara tersebut menambah panas perang antara Rusia dan Ukraina.

Amerika Serikat mati-matian membela Ukraina, sementara China terlihat mendukung invasi Rusia.

Bahkan baru-baru ini, hubungan Amerika Serikat dan China semakin memanas.

Baca juga: Mendadak Taliban Disebut-sebut saat Perang Ukraina Pecah, Tentara Rusia Dinilai Tak Ada Apa-apanya

Negeri Paman Sam memberikan ancaman terbaru untuk Negeri Tirai Bambu.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman pada Rabu (6/4/2022) mengatakan, sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia atas perangnya di Ukraina seharusnya memberi China "pemahaman yang baik" tentang konsekuensi yang dapat dihadapinya jika memberikan dukungan material kepada Moskow.

Sherman mengatakan berbagai sanksi dan kontrol ekspor yang terkoordinasi di antara sekutu dan mitra AS terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, ekonomi negara itu, dan oligarki, harus menjadi contoh bagi pemimpin China Xi Jinping.

"Saya pikir, ini (sanksi Rusia) memberi Presiden Xi pemahaman yang cukup baik tentang apa yang mungkin terjadi jika dia mendukung Putin dalam bentuk materi apa pun," kata Sherman pada sidang Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, seperti dilansir CNA.

Sherman mengatakan, Beijing harus mengambil pelajaran yang benar dari tanggapan Barat yang terkoordinasi atas Ukraina bahwa setiap langkah oleh China untuk mengambil pulau Taiwan yang diperintah secara demokratis dengan paksa tidak akan dapat diterima.

"Kami berharap RRT memahami bahwa tindakan semacam itu akan mendapat tanggapan dari masyarakat internasional, bukan hanya dari Amerika Serikat," katanya, merujuk pada Republik Rakyat Tiongkok.

China telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi dan telah mengkritik sanksi Barat terhadap Moskow, meskipun seorang diplomat senior China mengatakan pekan lalu bahwa Beijing tidak dengan sengaja menghindari sanksi tersebut.

Baca juga: Viral Video Diduga Pasukan Ukraina Eksekusi Tawanan Rusia di Jalan: Trofi Kecil, Slava Ukrayini!

Beijing dan Moskow telah mengembangkan hubungan yang semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pengumuman kemitraan tanpa batas pada Februari.

Sherman mengatakan Beijing menunjukkan tanda-tanda "berkonflik" tentang hubungan yang begitu erat dengan Rusia, termasuk menyusul munculnya gambar-gambar suram mayat warga sipil yang ditembak dari jarak dekat di kota Bucha, Ukraina utara, ketika kota itu direbut kembali dari pasukan Rusia.

"Itu tidak berarti mereka tidak melihat Rusia sebagai mitra. Saya tidak naif. Mereka melihatnya. Tetapi mereka juga mengatakan kepada publik bahwa itu bukan aliansi," kata Sherman.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved