Mahasiswa Murka Jokowi Menyimpang, Beri Ultimatum 3x24 Jam, Jika Tidak Ditanggapi Nekat Lakukan Ini

Ratusan mahasiswa yang bergabung dalam Gerakan Bogor Menggugat Istana menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Bogor

scmp.com
Presiden Joko Widodo 

TRIBUNPALU.COM - Aksi unjuk rasa kembali dilakukan oleh sejumlah mahasiswa.

Kali ini unjuk rasa dilakukan depan Istana Bogor di Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor pada Jumat (8/4/2022).

Aksi unjuk rasa ini dilakukan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden Jokowi terkait berbagai persoalan krusial di Tanah Air saat ini.

Koordinator BEM Se Bogor Rizki Nuria Sury Altar Rizky, mengatakan para mahasiswa turun ke jalan untuk mengungkapkan keresahan yang saat ini dialami masyarakat akibat berbagai kebijakan pemerintah yang salah arah.

"Sebagai kaum terpelajar, kami berkewajiban meluruskan berbagai persoalan yang dianggap menyimpang oleh pemerintah," kata Rizky di depan Istana Bogor, Jumat (8/4/2022).

Dia menambahkan dalam iklim demokrasi, rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi.

Baca juga: Utang Negara Era Jokowi Tembus Rp 7.014,58 Triliun, Siapa Pemberi Utang Terbesar ke Negara Ini?

Baca juga: Mahasiswa Demo Jokowi Soal Perpanjangan Jabatan, Adian Napitupulu: Kenapa yang Didemo Bukan Menteri?

"Di tengah banyaknya wacana yang tidak berpihak kepada rakyat kecil, maka mahasiswa kembali turun ke jalan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat," ujarnya.

Kebijakan yang saat ini dinilai para mahasiswa tidak berpihak ke rakyat antara lain, mahalnya harga minyak goreng dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yang berimbas pada langkanya BBM bersubsidi di daerah-daerah.

Pemerintah juga tidak mampu menjaga iklim demokrasi, dengan rencana perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu dan amandemen UUD.

"Wacana-wacana ini ingin memuluskan niat-niat jahat oligarki agar bisa berkuasa kembali di periode selanjutnya," tutur Rizki.

Tak hanya itu, rencana pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) Baru ke Kalimantan Timur juga dianggap para mahasiswa sebagai kebijakan ugal-ugalan.

"Pemerintah fokus membuat kebijakan pemindahan ibu kota negara ketimbang mengurus pemulihan ekonomi paska dihantam pandemi Covid-19," paparnya.

Dengan berbagai persoalan ini, Gerakan Bogor Menggugat Istana bersama simpul-simpul elemen masyarakat dan mahasiswa Bogor Raya menuntut:

1. Menolak keras perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu dan wacana tiga periode.

2. Menuntut Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan resmi terkait penolakan wacana perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu dan wacana tiga periode.

Baca juga: Rassya Hidayah Bahagia Bisa Duet dengan Aqeela Calista pada Single Perdana

3. Meminta dan mendesak Presiden Jokowi mencopot Menteri Perdagangan dan mengambil langkah preventif untuk memastikan ketersediaan bahan pokok murah bagi seluruh rakyat Indonesia.

4. Menuntut dan mendesak Presiden Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN dengan mempertimbangkan dampak kerusakan ekologis dan konflik agraria lainnya.

5. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk menurunkan harga BBM non subsidi dan memastikan ketersediaan BBM bersubsidi bagi masyarakat Indonesia

6. Mendesak pemerintah membatalkan kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) karena berdampak pada kenaikan bahan pokok kebutuhan masyarakat.

"Kami berikan waktu bagi Presiden Jokowi untuk mengeluarkan pernyataan resmi terkait tuntutan ini dalam waktu 3×24 jam," tegas Rizki.

Jika sampai waktu yang telah ditentukan tidak direspons, lanjut dia, para mahasiswa akan kembali turun ke jalan.

"Jika tidak ditanggapi sesuai waktu yang ditentukan, kami siap lipatgandakan demonstran dan kembali turun ke jalan untuk menggeruduk Istana Bogor," tutur Rizki.

Setelah membacakan tuntutan, perwakilan para mahasiswa memberikan petisi dan dokumen kajian kebijakan kepada perwakilan dari Istana Bogor.

"Kami dari Gerakan Bogor Menggugat Istana memiliki kajian. Siapa tahu istana tidak tahu salahnya di mana, kita luruskan," pungkas Rizki.

Pantauan Wartakotalive.com, ada sekira 200 mahasiswa yang mengikuti aksi ini terdiri dari perguruan tinggi AKA, Universitas Pakuan, UIKA, STTIF, STKIP, STAI, STIE Alhidayah.

Polisi melakukan blokade jalan di depan Istana Bogor, tepatnya dekat Pintu 2 Kebun Raya Bogor.

Aksi demonstrasi ini membuat jalan-jalan di Kota Bogor macet karena ada sejumlah ruas jalan ditutup.

Kemacetan sangat terasa dari arah Tugu Kujang ke arah BTM dan Empang.

Saking macetnya jalanan, mobil ambulans dari salah satu rumah sakit terpaksa menerobos ke arah massa aksi untuk meminta agar bisa melewati jalan yang ditutup depan Istana Bogor.

Polisi pun membuka sebagian blokade gulungan kawat berduri untuk memberi jalan bagi mobil ambulabs.

Setelah menyanpaikan tuntutan, massa aksi membubarkan diri pada pukul 17.30 WIB.

Jalan di depan istana pun kembali dibuka dan lalulintas kembali lancar.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Presiden Jokowi Menyimpang, Mahasiswa Bogor Ultimatum 3x24 Jam, 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved