Baku Tembak Jarak Dekat Tak Terhindarkan, 20 Anggota KKB Papua Tiba-tiba Ketemu Mobil TNI-Polri!

TRIBUNPALU.COM - Baku tembak dengan jarak dekat antara TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz dengan KKB Papua tak terhindarkan.

Kontak tembak itu terjadi di Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (21/4/2022).

Insiden baku tembak pecah setelah 20 anggota KKB Papua tiba-tiba berpapasan dengan mobil TNI-Polri.

Dir Reskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, mengonfirmasi kejadian tersebut di Jayapura, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: KKB Papua Disergap di Pedalaman, Prajurit TNI Menang di Medan Tempur Tanpa Perlawanan!

Baca juga: Alat Canggih Bikin KKB Papua Lari Terbirit-birit, Kabur Masuk Hutan Lihat ‘Benda Aneh’ di Langit

Kata Faizal, peristiwa ini bermula ketika tiga personel Satgas Operasi Damai Cartenz tengah melakukan pemetaan untuk mengetahui keberadaan KKB di sekitar Kenyam.

"Sekitar pukul 12.53 WIT, personel berpapasan dengan KKB yang diduga kuat merupakan kelompoknya Egianus Kogoya dan kemudian anggota ditembaki," ujar Kombes Faizal dikutip dari Kompas.com.

Faizal menjelaskan, personel Satgas Operasi Damai Cartenz diberondong puluhan tembakan dalam jarak dekat.

Baca juga: Larang Anak Buahnya Kejar KKB Papua, Rupanya Kapolda Papua Punya Alasan Lain: Itu Mereka Harapkan

Baca juga: Papasan di Jalan, Bos KKB Papua Egianus Kogoya Perintahkan 20 Anak Buahnya Tembaki Mobil Polisi

“Kontak senjata sempat terjadi dalam jarak yang cukup dekat, yakni sekitar 20 hingga 30 meter.”

“Ada 29 bekas tembakan yang tertinggal di kendaraan roda empat yang digunakan personel Operasi Damai Cartenz, termasuk bekas tembakan di salah satu ban,” jelas Faizal dikutip dari Kompas.com.

Namun, Faizal bersyukur karena tak seorang anggota pun terluka.

Baca juga: Mobil TNI-Polri Dihujani 29 Tembakan, 20 Anggota KKB Papua Tiba-tiba Menyerang dari Jarak 30 Meter!

Baca juga: 20 Anggota KKB Papua Berpapasan dengan Mobil TNI-Polri, Baku Tembak Jarak Dekat Tak Terhindarkan!

“Perkiraan anggota KKB berjumlah 20 orang," kata Faizal.

Berdasarkan kejadian tersebut, Faizal meyakini KKB di Nduga sudah semakin terjepit karena mereka melakukan serangan secara sporadis kepada personel keamanan yang jumlahnya sedikit.

"Ini menunjukkan mereka panik karena personel minim pun mereka tembaki sebanyak itu," kata dia. (*)

(Sumber: Tribun-Papua.com)