KKB Papua
3 Jenderal KKB Papua Berulah, Jubir OPM Ultimatum Warga Sipil: Kami Sudah Kuasai!
Kelompok separatis di Papua kembali melakukan aksi teror yang meresahkan masyarakat.
TRIBUNPALU.COM - Kelompok separatis di Papua kembali melakukan aksi teror yang meresahkan masyarakat.
Kali ini, KKB Papua melakukan aksi pembakaran terhadap sejumlah bangunan di Kabupaten Puncak.
Aksi teror itu dilakukan KKB Papua dengan dipimpin tiga jenderal perangnya.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan sejumlah bangunan milik PT Martha Tunggal Teknik (MTT) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, dibakar oleh KKB Papua pada Jumat (22/4) sekitar pukul 17.50 WUT.
Baca juga: Gerombolan Separatis Teroris Biadab, Aksi KKB Papua Bikin Kapendam Cenderawasih Murka, TNI Siaga!
"Mereka (KKB) yang diduga merupakan pimpinan dari Luki Murib melakukan pembakaran bangunan milik PT. MTT,” kata Kamal, Jumat (22/4) malam, melansir dari VOA Indonesia.
Menurut Kamal, usai pihaknya mendapatkan laporan adanya aksi pembakaran yang dilakukan KKB. Tim gabungan TNI-Polri di wilayah Ilaga langsung menuju ke tempat kejadian.
“Dari hasil pemantuan diketahui pelaku telah melarikan diri menuju arah Bukit Ular,” ucapnya.
Kendati demikian, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Saat ini petugas gabungan masih melakukan patroli dan berjaga di sejumlah tempat rawan kejahatan.
“Pasca kejadian situasi aman. Personel gabungan tetap bersiaga guna mengantisipasi aksi-aksi yang dilakukan KKB,” pungkas Kamal.
Sementara itu, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, membenarkan aksi pembakaran itu dilakukan oleh kelompoknya.
Baca juga: Prajurit TNI Siaga, KKB Papua Lakukan Serangan 3 Hari Berturut-turut, Kabupaten Nduga Memanas!
"Ya benar, pembakaran itu di bawah pimpinan Gen Goliath Tabuni, Lekagak Telenggen, dan Peni Murib.
Kami bertanggung jawab atas semua aksi yang dilakukan di seluruh Papua," katanya kepada VOA.
Selain melakukan aksi pembakaran, TPNPB-OPM juga mengklaim telah melancarkan serangan terhadap petugas TNI-Polri di wilayah Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
"Kami minta wilayah dari Pelabuhan Batas Batu sampai masuk ke Kota Kenyam tidak boleh ada aktivitas masyarakat.
Masyarakat lokal maupun non Papua tidak boleh melewati daerah itu karena kami sudah kuasai wilayah itu," pungkas Sebby.
KKB Papua Serang Satgas Damai Cartenz
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menyerang personel Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz di Kampung Nogolaid, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (21/4/2022).
KKB Papua menyerang dalam jarak cukup dekat, sekitar 20 hingga 30 meter.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan, sebelum penyerangan itu, tiga personel Satgas Operasi Damai Cartenz tengah melakukan pemetaan untuk mengetahui keberadaan KKB di sekitar Kenyam.
"Sekitar pukul 12.53 WIT, personel berpapasan dengan KKB yang diduga kuat merupakan kelompoknya Egianus Kogoya dan kemudian anggota ditembaki," terang Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Jumat (22/4/2022).
Baca juga: Serangan 3 Hari Berturut-turut KKB Papua, Pos TNI Diserbu hingga Seorang Marinir Gugur
Total, ada 29 bekas tembakan yang tertinggal di kendaraan roda empat yang digunakan personel Operasi Damai Cartenz, termasuk bekas tembakan di salah satu ban.
"Syukur tidak ada anggota yang terluka, perkiraan anggota KKB berjumlah 20 orang," kata Faizal.
Berdasarkan kejadian tersebut, Faizal meyakini KKB di Nduga sudah semakin terjepit karena mereka melakukan serangan secara sporadis kepada personel keamanan yang jumlahnya sedikit.
"Ini menunjukkan mereka panik karena personel minim pun mereka tembaki sebanyak itu," kata dia.
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya sebelumnya menyerang Pos Satgas Mupe Marinir III di Nduga diduga dari KKB Ndugama.
Dalam penyerangan itu, dua prajurit TNI AL gugur, yakni Letda Marinir M Ikbal & Pratu Mar Wilson Anderson.
Letda Marinir M Ikbal adalah Komandan Peleton (Danton) pasukan TNI AL yang diserbu KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Lalu siapa Egianus Kogoya?
Egianus Kogoya adalah pimpinan KKB Ndugama yang berlokasi di Nduga.
Egianus Kogoya adalah anak dari Silas Kogoya, mantan panglima KKB Kodap III Ndugama yang meninggal dalam aksi pembebasan sandera tahun 1996 di Mapenduma.
Jurnalis senior Papua, Victor Mambor mengaku sempat bertemu dengan Egianus Kogoya pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga
Victor menggambarkan sosok Egianus seperti remaja.
Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda.
"Usianya sekitar 17-18 tahun (sekarang 20-21 tahun), yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun," ucap Victor dikutip dari kompas.com, Rabu (31/7/2019).
Dari pembicaraan selama 15 menit, Victor menilai Egianus merupakan sosok terpelajar, berbeda dengan masyarakat lain yang ada di pegunungan.
Namun, Egianus yang mengetahui bahwa ia sedang berbicara dengan seorang Jurnalis meminta agar hasil pembicaraan mereka tidak diberitakan.
Egianus Kogoya yang disebut-sebut sebagai otak aksi KKB Papua ini berada di sebuah daerah terpencil.
Untuk bertemu dengan Egianus, Victor menyebut ada pihak lain yang tidak bisa ia sebutkan membantu untuk membuatkan janji.
Pertemuan pun diatur pada tengah malam.
Sebelum bertemu, Victor Mambor memperkirakan, saat itu ia harus berjalan kaki sekitar 2 jam sebelum tiba di lokasi Egianus.
"Jalan gelap, saya ikut arahan saja. Saya tidak tahu itu kami jalan ke arah mana, sampai tiba di perkampungan," kata Victor
Rupanya, Egianus sudah menunggu Victor di dalam sebuah honai (rumah adat suku pegunungan).
Pertemuan pun berlangsung hanya sebentar, sekitar 15 menit.
Informasi yang dihimpun surya.co.id, aksi pertama Egianus Kogoya dilakukan pada 2017 saat penyerangan terhadap personil Zipur yang melakukan pengawalan pembangunan jalan Trans Wamena-Nduga.
Selanjutnya aksi KKB Nduga yang menarik perhatian Nasional adalah pembantaian karyawan PT Istaka Karya dengan jumlah korban 26 orang, dimana dalam peristiwa tersebut 19 meninggal dunia, dua hilang, dan lima selamat.
Sejak saat itu, eksistensi KKB Ndugama pun dimulai hingga saat ini.
KKB Ndugama didominasi anak muda dengan militansi tinggi.
Pasukan inti KKB Ndugama diperkirakan sekitar 50 Orang.
Persenjataan KKB Ndugama merupakan salah satu yang paling lengkap saat ini dibandingkan dengan Kodap lainnya.
Kelompok tersebut diduga memiliki senjata laras panjang sebanyak 11 pucuk, senjata minimi satu pucuk, pelontar granat (GLM) satu pucuk dengan amunisi 16 buah dan senjata laras pendek 6 pucuk.
Markas utama KKB Ndugama diduga berada di Distrik Mapenduma.
Egianus Kogoya diketahui membagi pasukannya menjadi beberapa wilayah operasi yang tersebar di seluruh distrik Nduga.(*)
(Sumber: Surya.co.id)